Pemanfaatan Nano Based Value Care pada Herbal dan Nutraceuticals untuk Perawatan Onkologi samueldim June 28, 2022

Pemanfaatan Nano Based Value Care pada Herbal dan Nutraceuticals untuk Perawatan Onkologi

Sabtu, 11 Juni 2022 Universitas Surabaya (Ubaya) terkhusus Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Teknobiologi mengadakan kuliah tamu gabungan dengan tema “Nano Based Value Care Solutions for Oncology with Focus on Herbal and Nutraceuticals”. Diadakannya kuliah tamu ini bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa terkait penggunaan nilai berbasis nano khususnya pada tanaman herbal dan nutraceuticals untuk perawatan onkologi. Prof. Yashwant V. Pathak, M. Pharm., MBA, MSCM, Ph.D., selaku Professor and Associate Dean for Faculty Affairs, USF Health Taneja College of Pharmacy, University of South Florida hadir sebagai narasumber dalam kuliah tamu ini. Dilaksanakan secara hybrid yakni online melalui Zoom dan offline di Perpustakaan lantai 5 Ubaya, kuliah tamu ini dihadiri oleh ratusan partisipan dari kalangan Ubaya.

Prof. Yashwant membuka diskusi dengan memberikan gambaran mengenai kanker. Beliau menyatakan bahwa kanker dapat tumbuh pada hampir seluruh bagian tubuh. Tempat pertama kali tumbuhnya kanker kemudian digunakan untuk menyebut nama kanker tersebut. “Jika muncul pertama kali di payudara maka akan disebut sebagai kanker payudara,” ucap beliau. Prof. Yashwant juga menyatakan bahwa sebagian besar kanker membentuk tumor padat.“Namun berbeda dengan kanker lain, kanker darah umumnya tidak berbentuk tumor padat karena berkembang pada sel,” tutur beliau.

Lebih lanjut, Prof. Yashwant menjelaskan terkait kemoterapi sebagai metode yang sering digunakan untuk mengobati kanker. “Faktanya, kemoterapi membunuh lebih banyak pasien dibanding menyembuhkan mereka,” kata beliau. Selain itu, kemoterapi juga tidak dapat menyembuhkan kanker sepenuhnya. Hal ini dikarenakan kemoterapi tidak dapat menyingkirkan gen penyebab kanker. “Gen tersebut tetap berada di sel induk sehingga dapat kembali lagi sewaktu-waktu,” jelas beliau. Maka dari itu, peneliti berusaha mencari cara untuk menyingkirkan gen tersebut sehingga tidak terjadi penyakit yang berulang.

Beralih pada pembahasan selanjutnya, Prof. Yashwant menjelaskan terkait pengaplikasian nanoteknologi terhadap obat herbal. Menurutnya, pengaplikasian nanoteknologi dapat memberikan beberapa manfaat terhadap penggunaan obat herbal. Adapun beberapa manfaat yang diberikan yaitu; menguruangi dosis obat-obatan herbal, memberikan stabilitas yang lebih baik pada produk, serta penerimaan pasien yang lebih baik. “Selain manfaat tersebut, nanoteknologi juga dapat membantu penderita kanker dalam reproduktivitas efektivitas terapi,” ucap beliau.

Pembahasan materi banyak menarik pertanyaan dari para partisipan. Seorang partisipan menyampaikan sebuah pertanyaan, “Bagaimana cara mengolah aromatic ginger, jamu, dan beras kencur menjadi nanopartikel?” Menjawab pertanyaan tersebut, Prof. Yashwant menyatakan bahwa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan eksperimen menggunakan essential oil sebagai penyembuh kanker. Hal ini dikarenakan terdapat studi yang menemukan bahwa beberapaessential oil memiliki unsur yang dapat menyembuhkan kanker. (jv)