Hujan Es Mengandung Mineral, Layak Dikonsumsi? samueldim March 9, 2022

Hujan Es Mengandung Mineral, Layak Dikonsumsi?

Surabaya – Hujan es beberapa hari ini mengguyur beberapa wilayah di Jatim, termasuk Surabaya. Bahkan, ada warga yang mengambil es dari langit itu untuk campuran minuman.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Universitas Surabaya (Ubaya) dr Heru Wijono SpPD SINASIM, es batu yang berasal dari hujan ialah air yang terkondensasi di angkasa dan kemudian turun, menjadi butir-butir air. Proses kondensasi ini terjadi karena uap air melekat pada partikel yang melayang-layang di angkasa.
‘Karena beratnya yang ringan, sehingga pada dasarnya, air hujan tidak mengandung bakteri dan mikroorganisme, sepanjang langsung dikonsumsi. Air hujan juga mengandung mineral, walau jumlahnya sedikit, laporan dari US Geological Survey (USGS) tahun 1962 mendapatkan kandungan klorida, kalsium, potassium, natrium dan magnesium. Lha kalau memang isinya cuman partikel air yang mengembun (kondensasi), kok bisa mengandung mineral? Karena berasal dari partikel yang menjadi pusat pengembunan uap air tadi,’ jelas dr Heru kepada detikJatim, Kamis (24/2/2022).
Menurut Heru, es batu yang turun saat hujan Senin lalu tidak mengandung mikroorganisme dalam jumlah yang berbahaya seperti bakteri dan lainnya. Sehingga jika ditampung dalam wadah yang bersih, seperti gelas atau lainnya, cukup aman.
‘Dalam hal resiko infeksinya, tapi lain cerita kalau es batu itu kita pungut setelah jatuh ke tanah, atau tidak langsung kita tampung. Bahkan Center of Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, juga tidak menyarankan mengonsumsi langsung air hujan (termasuk dalam bentuk es batu) yang dikumpulkan dari atap, talang dan lain-lain. Tetap harus di sterilisasi dulu,’ katanya.
Cara mengkonsumsi es dari langit disebut mudah, tinggal direbus sampai mendidih. Artinya, jika hendak mengkonsumsi hujan es, usahakan langsung tampung tapi hati-hati, karena kecepatan rintik air hujan lebih cepat dari hujan biasa.
‘Kalau langsung makan es batu, bagaimana? Ada yang suka makan es batu seperti makan permen (atau krupuk) langsung dikunyah dan ditelan, kalau ditelannya terlalu cepat, suhu yang dingin ini bisa menimbulkan rasa kram di perut. Kalau es batu kita tempelkan di kulit, yang terjadi kemudian rasa nyeri ya? Itu juga yang terjadi di lapisan saluran cerna kita. Jadi jangan langsung semangat makan es lalu ditelan cepat-cepat, beri waktu supaya badan melakukan aklimatisasi, penyesuaian suhu supaya tidak terasa kram tadi,’ urainya.
Jika kondisi sedang sakit tenggorokan untuk tidak dulu makan es batu dari hujan es. Sepanjang es batu dari hujan tidak menyentuh permukaan tanah, tidak dikumpulkan dari atap atau tempat lain, langsung ditampung di tempat yang bersih akan aman.
‘Aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dalam jumlah yang berbahaya, tapi tetap saja kalau makan es batu dan ditelan cepat cepat yang terjadi perbedaan suhu yang terlalu besar antara es batu (sekitar 0oC dan badan kita yang sekitar 37⁰C) dan menimbulkan rasa kram,’ ujarnya.
Jika terlanjur dikonsumsi, umumnya badan akan melakukan aklimatisasi. Sehingga setelah beberapa saat akan rasa kram dan akan menghilang. ‘Jika tidak membaik, nyeri tetap dirasakan sebaiknya ke dokter atau klinik terdekat, dan bila diperlukan diberikan obat untuk mengatasinya,’ katanya.
‘Beberapa teman juga mengatakan giginya ngilu setelah makan es batu langsung, tapi ya tetap saja dimakan. Jadi, boleh saja mengonsumsi es batu dari hujan es kemarin, tapi tetap harus hati hati ya. Jangan sampai kemudian menimbulkan masalah di kemudian hari, kebersihan tetap harus dijaga, usahakan tampung langsung tapi tetap harus hati hati saat menampung ya? Semakin besar ukuran tetes air hujan, semakin cepat jatuhnya, apalagi kalau itu es batu ya?,’ pungkasnya.
Sumber: detik.com