Membahas Lebih Lanjut Mengenai Dunia Karier samueldim January 26, 2022

Membahas Lebih Lanjut Mengenai Dunia Karier

Designed by pch.vector / Freepik

Sabtu, 8 Januari 2022 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) berkolaborasi bersama Ruang Seminar, IKIGAI Consulting Official, Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Medan Area, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KEMA) Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia dalam menggelar webinar bertajuk “Discover and Beyond: Navigating Your Self to Future Career Fulfillment”.

Dilaksanakannya webinar ini bertujuan agar partisipan dapat mengetahui serta mempersiapkan diri untuk dunia karier. Flavia Sungkit, M.Psi., selaku CEO Ikigai serta seorang Consulting Official hadir sebagai narasumber dalam webinar ini. Berlangsung melalui Zoom dan streaming Youtube, webinar ini menarik ratusan partisipan dari kalangan Ubaya dan non Ubaya.

Flavia membuka sesi dengan pertanyaan mengenai makna karier bagi setiap individu. Menurutnya, setiap orang pasti memiliki perjalanan dan tujuan karier yang berbeda-beda. “Secara ideal, makna karier adalah lifetime journey. Jadi, karier tidak hanya mencakup ketika kita bekerja hingga pensiun saja,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa karier juga mencakup ketika kita memasuki usia sekolah dan kehidupan setelah pensiun. Dalam hal ini, karier akan terbentuk melalui bagaimana individu bisa berkontribusi ke lingkungan sekitarnya.

Lebih lanjut, Flavia menyampaikan bahwa terdapat asumsi yang salah seputar passion dalam berkarier. “Banyak orang yang mengatakan bahwa follow your passion merupakan the best career advice,” ucapnya. Berdasarkan kutipan dari Forbes, Flavia menyatakan bahwa follow your passion merupakan saran yang kurang baik. “Hal ini dikarenakan jika individu harus mengikuti passion terkadang ia akan terkungkung bahwa kita hanya bisa memiliki satu passion dalam hidup,” katanya. Padahal, kita dapat mengekspor banyak hal serta passion lainnya. “Selain itu, terkadang kita tidak dapat langsung menuju suatu passion dan untuk mencapainya kita perlu menelan hal yang tidak enak dahulu,” tambahnya.

Flavia turut menjelaskan bahwa menentukan end game ketika akan memulai karier juga merupakan hal yang penting. “Kita mulai dengan memikirkan dari ujungnya dulu, ketika mulai berkarier ingin kemana,” tuturnya. Hal ini dikarenakan seseorang yang tidak memiliki end game dalam berkarier dapat merasa kehilangan arah sewaktu-waktu. “Ketika memiliki end game, itu akan menentukan perilaku dan keputusan kita dalam mencapainya,” katanya.

Pembahasan materi banyak menarik perhatian partisipan untuk mengajukan pertanyaan. Seorang partisipan bernama Chika Amelia dari kalangan umum menyampaikan sebuah pertanyaan, “Bagaimana cara memulai karier yang baik? Menjawab pertanyaan tersebut, Flavia menjelaskan bahwa menurutnya cara memulai karier yang baik yaitu dengan melihat peluang dan potensi kemudian memikirkan apakah kita maujump in. “Ini berbeda-beda setiap orang, kalau saya mendapat kesempatan akan dicoba terlebih dahulu karena tidak ada passion without action,” jelasnya. Jadi, cara memulai karier yang baik adalah memasuki bidang tersebut agar kita dapat memulainya. “Misalnya ketika teman-teman kuliah, kalian memasuki organisasi atau magang. Itu adalah contoh cara memulai karier yang baik,” tutupnya. (RE5)