Kenal Industri Lebih Dalam Melalui Program Bangkit samueldim December 15, 2021

Kenal Industri Lebih Dalam Melalui Program Bangkit

Jumat, 3 Desember 2021 Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) berkolaborasi dengan Bangkit. Bangkit adalah Program Bangun Kualitas Manusia Indonesia dari Kemenristek Dikti dalam menyelenggarakan acara Roadshow Bangkit 2022. Program Bangkit merupakan salah satu model pembelajaran Kampus Merdeka yang dirancang melalui kolaborasi antara Google sebagai penggagas, serta dijalankan dengan dukungan Gojek-Tokopedia (GoTo) dan Traveloka. Dilaksanakannya acara ini bertujuan agar partisipan mengetahui lebih lanjut mengenai program Bangkit 2022. Adrianus Yoza Aprilio selaku Learning Support Manager Bangkit dan Tania Silvana Lapalelo selaku lulusan Bangkit 2021 hadir sebagai pembicara dalam acara ini.

Acara dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Ir. Eric Wibisono, Ph.D., IPU., selaku Dekan Fakultas Teknik Ubaya. “Bangkit adalah salah satu flexship program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemendikbud,” ucapnya. Menurutnya, Bangkit dapat disebut flexship karena merupakan sesuatu yang istimewa dan dapat dibanggakan. Menghadapi permasalahan ini, diperlukan adanya kerja sama yang menggandeng pemimpin industri, misalnya melalui Program Bangkit. “Jadi, Bangkit ini difasilitasi oleh industri yang sangat terkenal di bidangnya untuk membantu kita berproses menjadi talenta-talenta digital yang lebih piawai,” tambahnya.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian informasi mengenai Bangkit oleh Adrianus. Ia menyatakan bahwa gambaran Bangkit 2022 tidak jauh dari tahun sebelumnya, hanya terdapat beberapa perubahan yang dilakukan. “Pada tahun 2021, kami melaksanakan Bangkit dengan 3000 peserta yang berasal dari 250 universitas di seluruh Indonesia dengan rata-rata sekitar 12 perwakilan dari setiap universitas,” jelasnya. Adrianus turut menjelaskan bahwa terdapat tiga learning path, yakni: machine learning, mobile programming, dan cloud computing. “Ketiganya memiliki tujuan masing-masing, yaitu sertifikasi dalam hal machine learning, mobile programming, dan cloud computing. Jadi teman-teman yang mengikuti Bangkit akan dipersiapkan untuk verifikasi global,” ujarnya.

Lebih Lanjut, Tania turut membagikan sedikit pengalamannya. “Aku mendaftar program cloud computing di Bangkit. Proses awalnya yaitu daftar melalui website-nya, kemudian mengerjakan tes yakni logika dan bahasa Inggris,” jelasnya. Tania turut menambahkan bahwa mahasiswa akan diberikan sebuah token untuk mengerjakan tes setelah melakukan pendaftaran. Pemaparan materi banyak menarik perhatian partisipan untuk mengajukan pertanyaan. Seorang partisipan bernama Kevin Patrick menyampaikan sebuah pertanyaan yang ditujukan pada Tania, “Kemarin saat melakukan kegiatan Bangkit apakah ada kegiatan yang harus dilakukan secara offline atau semua dilakukan secara online?” Menjawab pertanyaan tersebut, Tania menjelaskan bahwa pada tahun sebelumnya, ada kegiatan yang dilakukan secara offline, sementara pada tahun 2021 dilaksanakan full online. “Hal ini dikarenakan saat itu angka Covid sedang tinggi sehingga semua kegiatan termasuk kelas dilakukan secara online,” tutupnya.(RE5,dhi)