Kerjasama Ubaya dengan PT. LNK, Latih VCO Ciptakan Peluang Bisnis samueldim November 23, 2021

Kerjasama Ubaya dengan PT. LNK, Latih VCO Ciptakan Peluang Bisnis

Universitas Surabaya (Ubaya) tetap berkomitmen untuk berkontribusi kepada masyarakat sekitar. Tepatnya pada Jumat, 12 November 2021, Fakultas Teknik Ubaya khususnya Program Studi Teknik Kimia bekerja sama dengan PT. Lautan Natural Krimerindo (LNK) bekerja sama untuk memberikan pelatihan Kewirausahaan dan Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO). Pelatihan diberikan kepada 30 siswa-siswi Sekolah Misi Interdenominasi yang bertempat di Menanggal. Pelatihan ini adalah salah satu output Program Matching Fund tahun Pelaksanaan 2021 dengan tajuk “Industrialisasi Produk Pangan Fungsional Berbasis VCO Tinggi Serat dengan Penerapan Teknologi Emulsifikasi”.

“Ubaya memberi kontribusi ke siswa siswi kami yang rata-rata dari pedalaman. Sehingga pertama tama saya ucapkan terima kasih,” ungkap Pdt. Ir. Jonathan W., M.Th., Kepala Sekolah SMI. Jonathan pun menuturkan bahwa kedatangan Ubaya ini akan selalu disambut baik oleh SMI, pasalnya SMI tetap membuka diri khususnya terhadap ilmu yang diberikan oleh akademisi yang kompeten. “Ini anugrah yang luar biasa bagi kami,” tambah Jonathan.

Kedatangan ini bukan yang pertama kalinya di SMI, ini adalah program lanjutan. “Tahun lalu pembuatan VCO tapi satu metode, kini akan ada tiga metode sehingga lebih spesifik dan lebih berkualitas,” terang Dr.rer.nat. Lanny Sapei, S.T., M.Sc., selaku Ketua Lab Polimer sekaligus Ketua Tim Program Matching Fund 2021 ini. Lanny pun menyebutkan bahwa setiap metode yang diberikan bisa menambah ilmu yang lengkap tentang pembuatan VCO, pasalnya VCO sangat bermanfaat untuk kesehatan terutama saat pandemi. “Sehingga kita bisa tetap sehat di tengah pandemi,” terang Lanny.

Sebelum memulai demo, ada penjelasan terlebih dahulu terkait VCO oleh Drs. Tokok Adiarto, M.Si. Tokok pun menjelaskan bahwa Indonesia termasuk produsen kelapa terbanyak di dunia, hampir sepanjang pantai di Indonesia punya kelapa. “Kalau bisa mengolah jadi produk yang bermanfaat maka unggul,” terang Tokok. Setelah penjelasan peserta akan dibagi menjadi 3 kelompok besar, masing-masing kelompok akan mempelajari ketiga metode yang sudah disiapkan yakni: metode pancing, cold press, serta fermentasi/enzimatis. Setelah itu peserta juga akan diarahkan untuk mengembangkan sense kewirausahaan dengan materi “Pengembangan Produk Kuliner dengan Fiber Creme” dari Pak Rochmat, perwakilan dari PT. LNK.

Lanny pun berharap kerjasama dan kolaborasi antara akademisi, DUDI, dan masyarakat akan berkontribusi terhadap perkembangan IPTEK dan dampak untuk masyarakat. Kolaborasi ini akan mempercepat integrasi masyarakat dan ekonomi masyarakat. “Kami berharap teman-teman bisa menciptakan peluang, skill kewirausahaan, serta meningkatkan produktivitas di era pandemi,” tutup Lanny. (sml)