FK Raih Juara 2 di International Medical Olympiad 2021 samueldim November 15, 2021

FK Raih Juara 2 di International Medical Olympiad 2021

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Tepatnya 23 Oktober 2021, salah satu tim yang diutus oleh FK Ubaya berhasil meraih juara 2 di Cabang Genitourinary di 11th Indonesian International Medical Olympiad (IMO) 2021. Tasya Fabiola Alim dan Marselinus Yongke Djuhartono adalah mahasiswa semester 7 yang berhasil mencapai prestasi tersebut melalui proses latihan yang panjang. Selain Tasya dan Marselinus, FK Ubaya juga mengirimkan tiga tim lain di cabang yang berbeda. IMO 2021 ini diadakan di Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan.

“Lombanya hybrid, penyisihan online. Untuk semifinal dan final dilaksanakan offline di Palembang,” ungkap Tasya. IMO sendiri adalah lomba yang digagas oleh Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Seluruh Indonesia (ISMKI), bekerja sama dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI). Lomba ini memiliki 6 cabang dan diikuti oleh ragam Universitas yang ada di Indonesia, baik negeri atuapun swasta. “Contohnya ada jantung dan paru (cardiorespi), lalu ada juga otot dan tulang (musculosceletal). Intinya cabang yang dipilih akan menentukan sistem tubuh yang akan dilombakan,” terang Tasya.

Kompetisi ini cukup selektif melalui ragam kompleksitas tugas yang diberikan. “Untuk penyisihan kerjakan soal, dan semifinal kerjakan soal dan praktek skillmdash;semacam simulasi memberi tindakan seperti dokter,” terang Tasya. Simulasi ini cukup realistis dengan adanya seorang aktor menjadi pasien dengan keluhan fisik yang ia bawa. Tasya dan Marselinus diwajibkan melakukan anamnesis / wawancara pada pasien serta melakukan tes fisik sesuai kebutuhan. Mereka lalu diminta untuk merancang tindakan yang diperlukan. “Sementara untuk final itu lebih ke cepat tepat, dan kasus. Semacam case study dan kita presentasi. Kasusnya dibedah lengkap. Mulai dari definisinya, bagaimana terjadinya, mekanisme, tatalaksana, cara diagnosis dan lain-lain. Lalu dipresentasikan,” imbuhnya.

Tasya juga menceritakan bahwa persiapannya pun dilakukan dengan beragam, mulai dari zoom, merangkum buku, pinjam ruangan, hingga beli manekin kecil untuk latihan sendiri. “Belum lagi mepet sama ujian di FK, banyak banget ujiannya,” ungkap Tasya sambil tertawa. Namun Tasya juga mengungkapkan rasa bersyukurnya karena hasil perlombaan ini melebihi harapannya. “IMO memang lomba paling besar dan sama sekali nggak ada bayangan akan menang, tapi bersyukur aja jadi juara dua, nggak nyangka sih,” tutup Tasya. (sml)