Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan International Conference on Informatics, Technology, and Engineering (InCITE) 2021 yang bertajuk “Leveraging Smart Engineering”. Acara ini dilaksanakan guna membuka kesempatan bagi banyak peneliti di seluruh dunia untuk berbagi temuan mereka dan belajar dari peneliti global lainnya. Meskipun dalam keadaan pandemi, Fakultas Teknik Ubaya tetap berkomitmen melaksanakan kegiatan tersebut dengan melakukan beberapa penyesuaian tanpa mengurangi manfaat yang didapat. Berlangsung menggunakan zoom, konferensi dilaksanakan dimulai pada tanggal 25 Agustus, hingga 26 Agustus 2021.
Acara dibuka oleh Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T., selaku Rektor Ubaya dengan menyambut kehadiran para tamu undangan beserta peserta yang hadir. Dalam sambutannya, Benny menyampaikan bahwa smart adalah salah satu kata terbaik di dalam era digital ini. “Konteks smart ini merujuk pada data, connected, dan teknologi berbasis sensor yang dikembangkan untuk mempermudah hidup,” ujarnya. Oleh karena itu, Benny merasa bahwa sains dan smart things perlu digunakan untuk berkontribusi dalam hidup kita.
Beralih ke situasi COVID-19, Benny menuturkan bahwa pandemi membuat hidup kita semakin menantang. Dengan begitu, kontribusi sains dan smart things menjadi sangat kritikal. “Sains dan smart things dibutuhkan untuk tetap inovatif serta bermanfaat,” ujarnya. Kendati demikian, Benny berpendapat bahwa hal tersebut tidaklah mudah untuk diterapkan bagi stakeholder yang relevan seperti akademisi, ilmuwan, peneliti, dan insinyur. “Tantangan yang susah, tapi kita bisa menerima tantangan tersebut dengan memilih tim leveraging smart engineering,” ucapnya. Benny berharap ada perspektif baru dari kemitraan dan kolaborasi yang efektif serta mengembangkan solusi yang efektif untuk menghadapi tantangan yang sedang kita hadapi,” tutupnya.
Setelah dibuka, acara dibagi kedalam dua kegiatan besar, sesi Keynote speaking dan sesi paralel. Pada sesi keynote speaking, InCITE 2021 menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni: Dr. Ahmed Mourad selaku Postdoctoral Research Fellow dari Universitas of Queensland dengan topik “How a conversational agent might help farmers in the field”; Prof. Chuan-Kai Yang, Ph.D., selaku Ketua Departemen Manajemen Informasi dari National Taiwan University of Science and Technology dengan topik “A multi-person selfie system via augmented reality”; serta Dr. Anton van der Vegt selaku Postdoctoral Research Fellow with Empower dari University of Queensland dengan topik “Making electronic patient record data accessible”.
“Karena pandemi Covid-19, acara diadakan secara daring, namun hal ini juga membuka peluang untuk banyak peneliti secara global untuk mensharingkan penemuan mereka dan saling belajar dari peneliti lainnya secara global,” terang Dr. Jimmy, S.T., M.I.S., selaku Ketua Acara. (et, sml)
