Belajar Statistika Bersama FBE Ubaya samueldim March 22, 2022

Belajar Statistika Bersama FBE Ubaya

Sabtu, 12 Maret 2022 Kelompok Studi Mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (KSM FBE Ubaya) mengadakan webinar bertajuk “Statistical Product and Service Solution dan Economic Views (SPSS EViews II)”. Webinar ini dilakukan guna mengajarkan statistika serta pengolahan data pada mahasiswa secara mendalam menggunakan aplikasi SPSS dan EViews. FBE Ubaya menghadirkan dua narasumber yang ahli dalam bidangnya, yakni Dr. Dudi Anandya, S.T., M.Si., CMA selaku Wakil Dekan FBE Ubaya dan Dr. Werner Ria Murhadi, S.E., M.M., CSA., CIB., CRP selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Ubaya. Dudi akan membahas terkait SPSS. Sedangkan Werner membawakan materi terkait SPSS serta EViews. Berlangsung menggunakan Zoom, acara dihadiri oleh puluhan peserta.

“Statistik itu sering kali dianggap ilmu yang tidak menarik, berat, dan membebani. Padahal kita tanpa sadar sering menggunakan statistik,” buka Dudi. Menurutnya, hal ini dikarenakan statistika rekat dalam kehidupan sehari-hari seperti menghitung nilai rata-rata semester. “Statistika sendiri merupakan alat untuk membantu kita memahami sesuatu. Tapi jangan pernah menjadikan statistik sebagai tujuan seperti mencari tahu bagaimana membuat data menjadi signifikan,” tekannya.

Terkait SPSS sendiri, Dudi menganggapnya sebagai alat atau software yang membahas statistika dan dikembangkan khususnya untuk ilmu sosial. “Kenapa kok kita menggunakan SPSS? Software ini terkenal, paling user friendly, mudah dipahami, dan digunakan,” jelasnya. Dalam praktiknya, Dudi menuturkan pentingnya untuk bisa mendefinisikan variabel. Setelahnya, kita bisa melakukan input data dan mentransformasikannya jika diperlukan. “Jadi kita bisa mengolah data statistik sesuai dengan kebutuhan saja,” tuturnya. Tidak hanya itu, Dudi turut menjelaskan terkait bagaimana cara melakukan uji korelasi, mencari rata-rata, dan hal lainnya dalam SPSS. Dudi bahkan tidak segan untuk menerapkannya guna membuat para mahasiswa bisa lebih mengerti.

Pemaparan materi dari Dudi menarik banyak pertanyaan dari peserta. “Apabila data yang diuji ditolak, apa yang perlu kita lakukan?” tanya salah satu peserta. Dudi menjawab bahwa kita perlu mengetahui hipotesis yang ada. “Hipotesis itu dibuat dengan keinginan agar mereka terbukti. Kalau banyak yang tidak terbukti ya harus mencari tahu dimana kesalahannya,” jelasnya. Dudi menambahkan bahwa kebanyakan hal itu bisa terjadi karena target responden tidak sesuai atau dibuat longgar. Selain itu, Dudi juga menekankan supaya model penelitian jangan sampai putus. “Ada ujungnya jadi menuju dependent itu jangan putus sama sekali, karena pasti ada masalah sama data kalau terjadi,” lanjutnya.(et)