Kenali Dirimu Bersama KPDM Ubaya samueldim May 27, 2021

Kenali Dirimu Bersama KPDM Ubaya

Kamis, 6 Mei 2021 Konseling dan Pengembangan Diri Mahasiswa Universitas Surabaya (KPDM Ubaya) kembali mengadakan Student Success Seminar bertajuk “Knowing Your Self”. Webinar ini diadakan guna memberi pemahaman dan saran untuk mengetahui diri lebih dalam lagi. Berlangsung menggunakan zoom, sedikitnya 152 peserta hadir. KPDM Ubaya mendatangkan Ni Putu Adelia Kesumaningsari, S.Psi, M.Sc selaku Dosen Fakultas Psikologi Ubaya sebagai narasumber.

Adelia membuka diskusi dengan penjabaran diri sebagai sesuatu yang kompleks. Menurutnya, masa remaja menjadi fase seseorang bingung mencari identitas dirinya. “Jadi kalau kalian masih bingung dengan diri sendiri itu sesuatu yang wajar, tidak perlu panik,” tuturnya. Adelia berpendapat bahwa hidup akan terus berproses dan hal itu membutuhkan waktu. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai hal, yakni: identitas fisik, agama, budaya, jenis kelamin, minat, potensi, kepribadian, pekerjaan, dan prestasi belajar.

Lebih lanjut, Adelia mempertanyakan siapa yang paling mengenal diri kita. “Mengenal diri adalah tugas masing-masing dari kita. Tapi karena hal ini tidak mudah yang lebih kenal dengan diri kita itu orang lain,” jelasnya. Namun, Adelia menegaskan supaya kita tidak terlalu mendengar penilaian orang lain.

Guna menanggapi hal ini, Adelia mengatakan mengetahui diri sendiri sama dengan membangunself-awareness. “Dapat dilakukan dengan refleksi jadi bicara dengan diri sendiri sebetulnya apa yang kita mau dan sukai,” jelasnya. Adelia berpendapat bahwa hal ini bisa dilakukan dengan cara sederhana yakni membuat list terkait kelebihan, kekurangan, dan potensi diri. “Dengan melakukan banyak self-dialogue, teman-teman akan lebih bisa memahami pikiran, perasaan, dan perilaku,” tuturnya.

Pemaparan materi menarik banyak pertanyaan dari peserta, salah satunya Lisa Devitasari. “Bagaimana cara menanggapi kegagalan walau kita sudah berusaha?” tanyanya. Menanggapi hal itu, Adelia berpendapat kegagalan merupakan hal yang wajar. “Segera kita pahami alasan kenapa bisa gagal, tapi jangan sampai menyalahkan diri sendiri,” ujarnya. Adelia menambahkan hal ini perlu diikuti dengan cara yang produktif untuk menganggapi kegagalan tersebut. (et)