Bangun Brand Identity lewat Webinar Fun Business samueldim March 28, 2022

Bangun Brand Identity lewat Webinar Fun Business

Program Studi Bahasa Inggris Bisnis Politeknik Universitas Surabaya (Ubaya) kembali mengadakan WebinarFun Business dengan tajuk “Branding Strategy” pada Sabtu, 19 Maret 2022. Dilaksanakannya webinar ini bertujuan memberikan wawasan kepada para peserta terkait kekuatan dari identitas sebuah merek. Acara ini mengundang dua orang Dosen Program Studi Bahasa Inggris Bisnis Politeknik Ubaya sebagai narasumber, yaitu Claudius Bona, S.S., M.M. yang membawakan topik “The Brand Identity” dan Yenny Hartanto, S.S., S.E., M.Pd. yang membawakan topik “Recognizing Brand Name in Chinese”. Peserta dari kalangan Ubaya dan non Ubaya turut berpartisipasi dalam webinar yang digelar secara daring melalui Zoom.

Claudius mengawali diskusi dengan penjelasan bahwa brand identity merupakan elemen yang tampak dari sebuah merek. “Elemen ini seperti pewarnaan, desain, dan logo yang membedakan brand tersebut dengan lainnya di benak konsumen,” tutur Claudius. Kendati merupakan elemen yang tampak, brand identity juga dapat dipengaruhi oleh sesuatu yang tidak tampak, seperti nada dan slogan. Claudius mencontohkan Wall’s sebagai salah satu merek yang memiliki brand identity berupa nada dan hal tersebut mampu menarik perhatian konsumen. “Brand identity menjadi penting karena dapat membangun loyalitas dan kedekatan dengan pelanggan. Hal ini tidak hanya terbangun dari logo, melainkan juga dari kinerja yang diberikan oleh sebuah brand,” ujar Claudius.

Lebih lanjut, Claudius memaparkan lima tahap yang dapat dilakukan untuk membangun brand identity. Pertama, kita perlu menganalisis perusahaan terlebih dahulu, termasuk siapa saja orang yang ada di dalamnya, kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan tantangan. Setelah menganalisis perusahaan, kita bisa mulai menentukan tujuan atau kunci dari bisnis itu sendiri. “Kedua hal ini dapat dilakukan dengan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT) untuk melihat market, target market, segmentasi, posisi, dan sebagainya,” jelas Claudius. Beralih ke tahap selanjutnya, yaitu mengidentifikasi konsumen untuk menentukan produk atau jasa yang sesuai. Kemudian, kita dapat menentukan pesan yang hendak disampaikan kepada calon konsumen melalui logo maupun slogan. “Terakhir, evaluasilah semua hal yang telah dilakukan untuk mempertahankan identitas merek tersebut,” tutup Claudius.(dhi)