FK Ubaya Raih Akreditasi Baik Sekali hayuning March 29, 2021

FK Ubaya Raih Akreditasi Baik Sekali

Ubaya melakukan optimalisasi pembelajaran dengan membangun rumah sakit pendidikan dan penerapan hybrid learning pada masa pandemi Covid-19.
Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil meraih akreditasi dengan predikat baik sekali dari BAN-PT. Prestasi itu menjadi bukti komitmen Ubaya yang tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan. Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat civitas academica Ubaya untuk terus menyesuaikan diri dengan berbagai tantangan pendidikan pada masa pandemi. Capaian tersebut merupakan hasil kerja keras dan upaya Ubaya untuk meningkatkan kualitas secara terus-menerus.
Dengan pencapaian yang baru, Fakultas Kedokteran Ubaya semakin berkomitmen utuk terus meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Salah satunya adalah mengedepankan interprofessional education yang merupakan pelaksanaan pembelajaran berkonsep kolaborasi. Proses itu diikuti dua atau lebih profesi yang berda untuk mempersiapkan mahasiswa tahap sarjana atau pendidikan profesi menjadi tenaga kesehatan yang profesional.
Pembelajaran interprofessional education Fakultas Kedokteran Ubaya diperkaya dengan wawasan kedokteran herbal dan teknologi kedokteran terkini.
Untuk pengembangan teknologi kedokteran, fakultas kedokteran berkolaboasi dengan fakultas teknik. Khususnya program baru prodi teknik elektro, yakni biomedical electronics, dalam mengembangkan alat-alat kesehatan untuk masyarakat. Selain itu, mahasiswa fakultas kedokteran dapat bersinergi dengan program baru lain seperti data science and artificial intelligence (DSAI) milik prodi teknik informatika dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat berbasis digital.
Ubaya juga segera membangun rumah sakit tipe B pendidikan. Realisasi itu dalam rangka mendukung aktivitas pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang lebih optimal. Peletakan batu pertama sebagai simbol peresmian pembangunan rumah sakt Ubaya akan dilakukan pada 1 April 2021. Pembangunan Rumah Sakt Ubaya diperkirakan selesai pada akhir 2022.
Adanya rumah sakit di lingkungan civitas academica Ubaya merupakan salah satu bentuk pelaksanaan aktivitas pengabdian masyarakat. Kehadirannya tentu akan digunakan untuk mendukung pembelajaran mahasiswa Fakultas Kedokteran Ubaya serta pengembangan riset multidisiplin antara fakultas kedokteran, farmasi, bioteknologi, psikologi, dan teknik. Rumah sakit itu dibuka untuk umum dan dilengkapi beberapa peralatan modrn serta tenaga medis yang akan menangani pasien dengan melibatkan dokter sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Ubaya.
‘Hadirnya Rumah Sakit Ubaya diharapkan dapat menunjang sarana pendidikan sekaligus menjadi tempat praktik dalam memfasilitasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Ubaya sebagai calon tenaga medis yang andal,’ ujar Rektor Ubaya Benny Lianto.
Menjadi dokter atau tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat tentu tidak mudah. Seseorang wajib menjalani tahap pendidikan kedokteran jika ingin berprofesi dokter dan memiliki izin praktik. Saat ini pendidikan tahap profesi Fakultas Kedokteran Ubaya menerapkan metode hybrid learning pada masa pandemi. Hybrid learning merupakan metode pembelajaran gabungan antara kegiatan belajar-mengajar mahasiswa serta dosen secara luring dan daring.
Sebetulnya, pendidikan tahap profesi sangat kental dengan aktivitas-aktivitas di rumah sakit atau puskesmas. Dokter muda atau koas harus terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan dan aktivitas pelayanan klinis di rumah sakit atau komunitas. Hal itu bertujuan agar dokter muda lebih memahami SOP (standard operating procedure) dan kegiatan yang lazim dilakukan di rumah sakit. Namun, pandemi membuat Fakultas Kedokteran Ubaya berupaya menyesuaikan kompetensi kurikulum pendidikan kedokteran agar tetap bisa diperoleh mahasiswa.
Fakultas Kedokteran Ubaya telah menerapkan beberapa hal sebelum mahasiswa masuk pada pendidikan tahap profesi. Langkah pertama, Fakultas Kedokteran Ubaya memberikan alat pelindung diri (APD) sekaligus wawasan kepada mahasiswa mengenai alat atau benda yang masuk dalam personal needs atau kebutuhan setiap individut sebagai dokter.
Pendidikan tahap profesi berjalan sejak 4 Januari 2021. Sebelum bertugas sebagai dokter muda, Fakultas Kedokteran Ubaya sangat memperhatikan kondisi keselamatan dan keamanan mereka. Fakultas Kedokteran Ubaya mewajibkan mahasiswa mengikuti tes PCR (polymerase chain reaction). Biaya tes PCR dan tempat karaktina disediakan serta ditanggung kampus dan RSUD Ibnu Sina, Gresik, sebagai rumah sakit pendidikan utama. Kerja sama baik tersebut membuat mahasiswa menjadi tidak terbebani masalah tarif biaya serta dapat melaksanakan pelayanan kesehatan secara optimal.
Dekan Fakultas Kedokteran Ubaya dr Irwin menyatakan, waktu pembelajaran dokter muda ketika bertugas selama di rumah sakt dan masyarakat juga disesuaikan serta dibatasi. Selain menyesuaikan waktu pembelajaran, Fakultas Kedokteran Ubaya mengubah pembelajaran dengan menggunakan metode hybrid learning. Metode hybrid learning diterapkan guna mengoptimalkan pembelajaran dokter muda dalam kegiatan pelayanan kesehatan dan aktivitas pelayanan klinis di rumah sakit dan masyarakat pada masa pandemi.
‘Pembelajaran luring dilakukan di rumah sakit. Setelah mereka menyelesaikan tugasnya bertemu dengan pasien (bukan pasien Covid-19, Red), mereka akan menemui dosen pembimbing yang bertugas sebagai dokter di rumah sakit tersebut untuk melakukan bimbingan atau laporan. Kegiatan ini dilakukan setiap Senin sampai Kamis. Sedangkan pembelajaran secara daring atau online dapat dilakukan dari rumah masing-masing setiap Jumat dan Sabtu,’ tutup dr Irwin. (c12/kkn).
Sumber: Jawa Pos, 20 Maret 2021