SURABAYA – Universitas Surabaya (Ubaya) meluncurkan dua program baru pada acara rapat terbuka senat Dies Natalis ke-53 Ubaya kemarin (12/3). Yakni, Ubaya Global Academy (UGA) dan desain interaksi. Keduanya adalah wujud implementasi dan penyesuaian terhadap kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang Industri maupun masyarakat pada era digital.
Rektor Ubaya, Benny Lianto menjelaskan, tema yang diusung dalam rapat terbuka senat Dies Natalis ke-53 Ubaya adalah Managing Rejuvenation in the Double Disruption Era: Rising Up with Innovative Collaboration and Accountable Agility. Itulah upaya sadar dan terencana secara sistematis dan bijaksana akan perlunya peremajaan. ‘Saat ini sudah era disrupsi dan pandemi. Ini Double disruption yang telah mengubah peradaban dan melahirkan tatanan kehidupan baru,’ katanya.
Benny menuturkan, Ubaya pun telah melakukan berbagai langkah adaptif dan antisipatif dengan melahirkan paradigma dan pola pikir baru. Begitu juga cara kerja baru dan inovasi peremajaan untuk memberika nenergi baru pembaruan dan kebermanfaatan baru untuk menjaga keberlanjutan lembaga.
Perayaan Dies NAtalis ke-53 Ubaya diadakan secara daring karena situasi pandemi Covid-19. Dalam kegiatan tersebut, Ubaya sekaligus meluncurkan dua program baru. Yaitu, program UGA di bawah naungan Direktorat Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran (PPKP) Ubaya dan program kekhususan desain interaksi (interaction design) milik Fakultas Industri Kreatif (FIK) Ubaya. ‘Program baru ini sekaligus menjawab tantangan masa depan,’ ujarnya. (ayu/c14/dio)
Sumber: JawaPos, Sabtu 13 Maret 2021