Belajar Lintas Negara dengan Mobility without Movement hayuning March 1, 2021

Belajar Lintas Negara dengan Mobility without Movement

Sebanyak 426 Mahasiswa Asing Ikuti Ubaya Online Summer Program 2021
Pandemi tidak menghambat Universitas Surabaya (Ubaya) berinovasi. Hasilnya metode pembelajaran mobility without movement.
Membiasakan yang tidak bisa dan berujung menjadi sesuatu yang luar biasa. Ungkapan itu layak disematkan ke Univesitas Surabaya (Ubaya) yang terus berinovasi dalam hal pembelajaran di kala pandemi. Ubaya mengupayakan agar kompetensi pembelajaran agar kompetensi pembelajaran tetap bisa diterima mahasiswa tanpa harus hadir secara fisik di kampus. Tantangan itu dijawab dengan menerapkan mobility without movement dalam Ubaya Online Summer Program 2021.
Kegiatan tersebut diselenggarakan Direktorat Kerjasama Kelembagaan Universitas Surabaya (DKK Ubaya) secara daring selama lima hari pada 1-5 Februari 2021. Sebanyak 426 mahasiswa asing dari sembilan negara di Asia dan Afrika mengikuti Ubaya Online Summer Program 2021. Mereka berasal dari India, Vietnam, Filipina, Tiongkok, Taiwan, Malaysia, Bangladesh, Kenya, dan Uni Emirat Arab. Karena diikuti mahasiswa dari berbagai negara, kegiatan itu pun menjadi proses belajar mengajar sekaligus pertukaran budaya.
Ubaya Online Summer Program 2021 mengusung tema Dealing with the Covid-19 Pandemic: Best Practices from Indonesia. Direktur DKK Ubaya Adi Prasetyo Tedjakusuma mengatakan, kegiatan tersebut memasuki tahun kedua penyelenggaraan. Sebelumnya, Ubaya Summer Program diadakan satu hingga dua kali setahun dan dihelat secara luring. Rangkaian kegiatannya adalah mengenal, belajar kesenian, dan budaya Indonesia di kampus Ubaya.
Adi menyampaikan, saat ini Ubaya sedang menerapkan mobility without movement yang memungkinkan mobilitas mahasiswa tanpa pergerakan fisik untuk datang ke kampus dengan memanfaatkan teknologi. Menurut dia, kegiatan itu diterapkan untuk memberikan suasana pembelajaran dan pengalaman baru bagi mahasiswa asing yang ingin mengenal kesenian serta budaya negara lain di kampus Ubaya.
‘Ubaya Summer Program tetap bisa dilaksanakan secara online dan dapat diikuti mahasiswa dari berbagai negara tanpa harus hadir secara fisik ke kampus,’ jelas Adi yang juga dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya.
Ubaya Online Summer Program 2021 dibuat khusus untuk memberikan pemahaman lebih baik mengenai pandemi Covid-19. Para praktisi Ubaya yang ahli di bidang masing-masing hadir menjadi narasumber. Rangkaian aktivitas juga dikemas lebih menyenangkan dengan mengolaboasikan berbagai aplikasi online dalam penyampaian materi. Sesi kelas pu menjadi lebih interaktif dan mahasiswa tidak cepat bosan dengan pemaparan dari pembicara.
Berbagai sesi menarik dan bermanfaat dihadirkan dalam kegiatan tersebut. Mulai perkenalan diri dan mengikuti Ubaya virtual campus, pembahasan pentingnya vaksinasi, cybercrime, perekonomian di tengah pandemi, menampilkan keindahan Indonesia dan pesona Surabaya, hingga kelas bahasa Indonesia untuk mahasiswa asing.
Sesi yang menyenangkan dan menarik perhatian mahasiswa asing adalah Indonesian language class. Bagian tersebut dipimpin Ferry Christian selaku dosen sekaligus pengajar abhasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) di Direktorat Pusat Bahasa Ubaya atau Ubaya Language Center (ULC). Indonesian language class bertujuan mengenalkan bahasa Indonesia agar lebih mendunia sebagai bahasa pemersatu yang bisa menyatukan beragam bahasa serta banyak suku di Indonesia maupun negara luar. Mahasiswa asing mempelajari bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
‘Semoga setelah sesi kelas ini, mahasiswa asing semakin semangat belajar bahasa Indonesia. Kami juga siap membantu memfasilitasi kebutuhan mahasiswa asing yang teratrik ingin belajar bahasa Indonesia, ujar Ferry. ‘Bagi mereka yang tertarik belajar bahasa Indonesia atau mengenal lebih banyak kesenian atau budaya Indonesia, bisa mengikuti program BIPA di Ubaya Language Center,’ lanjutnya.
Para peserta mengapresiasi penyelenggaraan Ubaya Online Summer Program 2021. Salah satunya adalah Hellen Nkirote Rukunga dari Meru University of Science and Technology, Kenya. Dia mengungkapkan rasa senang dan ketertarikannya bisa mengikuti sesi Indonesian language class. Dirinya menulis ungkapan terima kasih dengan menggunakan bahasa Indonesia yang telah dia pelajari. ‘Interesting class. Terima kasih, Sir,’ tulisnya di kolom percakapan aplikasi online yang digunakan untuk kegiatan tersebut. (c17/kkn).
Sumber: Jawa Pos, 20 Februari 2021