Lima mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) menghidupkan kembali kisah Ramayana ‘Rama dan Sinta’ lewat permainan kartu (card game) bernama Renjana. Renjana diambil dari bahasa Sanskerta yang artinya perasaan mendalam, menggambarkan rasa cinta Rama dan Sinta.
Kelima mahasiswa yang membuat Renjana adalah Felicia Budijanto, Sari Fadia Izwari, Yudith Christina, Bryant William Wong dan Katty Kertomoro.
Felicia Budijanto, salah satu anggota tim menuturkan, ide awal pembuatan card game tersebut muncul dari hobi beberapa anggota kelompok yang senang bermain board game.
Namun, berdasarkan hasil survei menunjukkan jika masyarakat cenderung lebih banyak memilih card game karena dianggap lebih praktis untuk dimainkan serta diproduksi.
“Setelah menentukan jenis produk bisnis, kami mulai mencari tema apa yang akan diusung dalam permainan kartu ini. Akhirnya kami sepakat untuk menceritakan kembali kisah Ramayana beserta tokoh-tokohnya yang dikemas lebih menarik secara visual serta dapat dimainkan bersama-sama,” tutur Felicia, Sabtu (16/1).
Mahasiswa dari Fakultas Teknobiologi Ubaya ini mengungkapkan, sasaran utama produk Renjana ditujukan bagi anak generasi milenial yang berusia enam tahun ke atas.
Hal itu dikarenakan agar mereka bisa mengenal kebudayaan dan mengetahui cerita rakyat yang berkembang di Indonesia. Selain itu, Renjana juga berperan sebagai sarana pendidikan melalui penggambaran watak atau kepribadian tokoh pewayangan dalam permainan, nilai moral atau pesan yang ingin disampaikan dari cerita, hingga cara bermain card game itu sendiri.
“Kita bisa belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik saat bermain card game bersama teman maupun keluarga. Tentunya saat bermain kita bisa menjalin hubungan lebih akrab, melatih kesabaran, ketelitian dalam mengamati setiap langkah, kejujuran, dan perencanaan. Card game Renjana bisa menjadi salah satu pilihan untuk menghilangkan rasa bosan di rumah dengan bermain bersama keluarga,” ungkapnya.
Terkait cara memainkan Renjana, Felicia menjelaskan jika permainan dapat dimainkan oleh empat hingga enam orang. Cara bermainnya sama seperti alur cerita kisah Ramayana.
Dimana para pemain akan mendapat kartu pemeran yang menggambarkan tokoh pewayangan kisah Ramayana. Kartu pemeran terbagi menjadi dua tim yaitu tim Rama sebagai tokoh protagonis dan tim Rahwana sebagai tokoh antagonis.
Setelah itu para pemain juga mendapat kartu jalan dan kartu aksi secara merata. Pada permainan ini, tim Rama yang terdiri dari Rama, Anoman, dan Laksamana memiliki target untuk merebut Sinta dari Rahwana. Sedangkan tim Rahwana yang terdiri dari Rahwana, Indrajit, dan Sarpakenaka harus mencari tahu siapakah diantara pemain yang mendapat kartu Anoman untuk dibunuh.
“Kartu jalan yang dibagikan akan disusun agar dapat mencapai kartu target yaitu Sinta dan Trijata. Kartu Sinta sebagai target utama dan Trijata sebagai zonk. Sedangkan action card berupa kartu raksasa untuk membuntu jalan dan cahaya sebagai pembuka jalan. Namun, terdapat tanda Truth or Dare pada kartu raksasa yang akan dimainkan oleh pemberi kartu cahaya tersebut. Perlu strategi dalam permainan ini dan siapa cepat mencapai target dia pemenangnya,” jelasnya.
Dengan adanya permainan tersebut, Felicia dan tim berharap inovasi yang mereka buat dapat terus dikembangkan dan dikenal masyarakat luas.
“Tujuan kami adalah bisa mengisahkan kembali cerita rakyat pewayangan di Indonesia dengan kreasi baru yang dapat diterima oleh generasi milenial saat ini. Kami berusaha untuk terus berkembang dan mencari market yang tepat guna memasarkan produk Renjana,” pungkasnya.
Diketahui, dalam satu kotak card game Renjana berisi 51 kartu yang terdiri dari 6 kartu pemeran, 24 kartu jalan, 18 kartu aksi (action card), dan 3 kartu target. Ditambah lagi, dengan adanya kertas panduan cara bermain dan informasi mengenai watak tokoh pewayangan dalam permainan. Produk Renjana ini dibanderol dengan harga Rp 40 ribu per kotaknya.
Sumber: kumparan.com