SURABAYA – Media pembelajaran kini kian berkembang. Salah satunya, memanfaatkan teknologi augmented reality (AR). Dosen Fakultas Psikologi Univesitas Surabaya (Ubaya) Listyo Yuwanto pun memanfaatkan teknologi tersebut dalam merancang media pembelajaran mitigasi bencana.
Namanya AR Learning and Information System (LIS) Volcano. AR LIS Volcano adalah salah satu bentuk media pembelajaran pendidikan bencana erupsi gunung berapi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi pada era Revolusi Industri 4.0
Listyo menyatakan, fokus dalam menghadapi bencana erupsi gunung berapi adalah mitigasi bencana struktural dan nonstruktural. Itulah upaya yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko. Pendidikan bencana sebagai bentuk mitigasi nonstruktural dapat memanfaatkan teknologi AR. Teknologi tersebut memberikan pengalaman interaksi antara lingkungan asli dan buatan yang dihadirkan melalui media teknologi. Jadi, terjadi interaksi antara media dan individu dengan menggunakan sensor visual, audiotori, sentuhan, maupu penciuman.
‘Program ini bisa dijalankan menggunakan smartphone atau komputer dengan operating system (OS) berbasis Android dan sedang dikembangkan untuk iOS,’ jelasnya.
Listyo menjelaskan, AR LIS Volcano memiliki beberapa fitur. Salah satunya, menu mitigasi yang berisi panduan atau simulasi ketika terjadi bencana gunung berapi. Dalam mengakses aplikasi tersebut, pengguna harus mengarahkan kamera ke objek atau benda yang bertekstur warna dan punya gradasi terang gelap. Lantas, muncul tampilan informatif simulasi objek 3D. Rencananya, aplikasi itu dapat diunduh lagi di PlayStore pada Februari nanti. (ayu/c14/dio).
Sumber: Jawa Pos, 11 Januari 2021
