Mahasiswa Belajar Bisnis Online Bersama Kompas danTokopedia hayuning January 7, 2021

Mahasiswa Belajar Bisnis Online Bersama Kompas danTokopedia

25 November 2020 lalu, Kompas berkolaborasi dengan Tokopedia menggelar webinar bertajuk “Usaha Daring, Kenapa Tidak”. Webinar ini bertujuan mencari tahu cara memulai dan menjalankan usaha di platform digital. Berlangsung menggunakan zoom, sedikitnya 140 peserta dari berbagai daerah telah hadir. Tidak sedikit mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) yang hadir pada acara hari itu.

Maya Martini selaku Senior Social Commerce Tokopedia menjadi narasumber pada kesempatan hari itu. Diskusi dimulai dengan membahas Tokopedia sebagai jalan menuju dekade baru dalam mewujudkan pemerataan ekonomi di Indonesia. Menurutnya, Tokopedia adalah salah satu e-commerce yang ada. Maya menjelaskan bahwa e-commerce adalah sektor yang mendukung digital ekonomi di Asia Tenggara. “Potensi e-commerce di Indonesia itu sangat besar dan kedepannya akan semakin besar,” ujarnya.

Bisnis online belakangan ini menjadi hal yang penting menurut Maya. “Selama pandemi berlangsung, ternyata kebutuhan belanja online meningkat,” ujarnya. Hal ini disusul dengan data bahwa dari 70 persen dari 143 juta orang lebih memilih untuk berbelanja online. Lalu sebanyak 83 persen orang datang ke toko hanya untuk melihat, tapi membelinya secaranya online.

Maya memberikan beberapa tips dalam berjualan online. “Kalian bisa mendeskripsikan produk dan penamaan efektif, upload foto produk yang menarik, serta upgrade tokomu menjadipower merchant,” ujarnya. Selain itu, Maya juga menyarankan bagi yang sudah mulai berjualan untuk bergabung dengan Komunitas Keluarga Tokopedia. “Kita bisa mendapat fasilitas berupa kelas edukasi dan inkubasi, akses informasi tentang campaign dan product, serta akses komunikasi tim Tokopedia,” jelasnya.

Pembahasan materi menarik banyak pertanyaan dari para peserta, salah satunya Christopher. “Apa yang membedakan sistem Tokopedia dengan toko online lainnya?” tanyanya. Menurut Maya, fitur Tokopedia lebih mudah dipahami dibandingkan marketplace lain. “Tampilan Tokopedia juga lebih nyaman dilihat sehingga visitor tetap tinggi,” jawabnya. (et)