Rancang Alat Dekomentasi APD hayuning December 14, 2020

Rancang Alat Dekomentasi APD

Surabaya – Universitas Surabaya (Ubaya) berupaya membantu penanganan Covid-19. Terbaru, mereka merancang perangkat dekontaminasi alat pelindung diri (APD). Inovasi tersebut dibuat untuk disalurkan ke sejumlah rumah sakit di Jawa Timur.
Salah satu rumah sakit yang telah menerima alat yang bernama Pakde Alpri itu adalah RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Kabupaten Blitar. Hal tersebut merupakan salah satu program pembelajaran pemberdayaan masyarakat (PPM) Ubaya untuk membantu tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19. Alat dekontaminasi tersebut dirancang tim PPM yang terdiri atas dosen dan mahasiswa. ‘Kami berusaha memenuhi kebutuhan rumah sakit sesuai dengan kondisi riil yang dibutuhkan,’ kata ketua Tim PPM Ubaya Herman Susanto.
Dia menuturkan, perangkat dekontaminasi APD yang dibuat terdiri atas bilik disinfektan dan lemari UV (ultraviolet). Alat itu membantu tenaga medis untuk mensterilkan dan melepas APD secara mandiri. ‘Perancanganan dekontaminasi APD ini dilakukan mulai Januari hingga Oktober, ujarnya.
Ide awal pembuatan perangkat dekontaminasi APD, lanjut dia, berasal dari kebutuhan baju hazmat yang mengalami kelangkaan di sejumlah wilayah. Dari situlah, tim PPM Ubaya merancang lemari UV yang berguna untuk mensterilkan baju hazmat agar dapat digunakan berkali-kali. ‘Kami berkomunikasi dengan pihak rumah sakit. Ternyata ada masalah baru yang dialami tenaga kesehatan. Yakni, sulit melepas APD,’ tuturnya.
Pihaknya membuat bilik disinfektan agar tenaga medis bisa melepas APD secara mandiri. Tidak lagi harus dibantu orang lain dan aman dari virus. Herman menjelaskan, langkah pertama, tenaga kesehatan masuk ke bilik disinfektan dengan menggunakan APD dan berdiri di tengah. Kemudian, mereka mmenunggu hingga kabut disinfektan keluar. KAbut disemprotkan selama satu menit dan tenaga kesehatan berputar 1-2 kali dengan posisi lengan terangkat.
Setelah penyemprotan selesai, tenaga medis akan keluar dari bilik. Lalu, nakes dapat melepas hbaju hazmat dan APD secara mandiri. ‘Semua APD akan dicuci dengan fasilitas yang sudah tersedia di rumah sakit. Kemudian, dikeringkan dan digantung pada rak yang telah disediakan,’ jelasnya.
Kemudian, seluruh APD yang telah dicuci dimasukkan ke lemari UV untuk disterilkan dengan penyiraman sinar UVC kurang lebih 30 menit. Proses sterilisasi tersebut harus dilakukan untuk menghilangkan semua jenis organisme hidup seperti bakteri dan virus. (ayu/c12/dio).
Sumber: Jawa Pos, 3 Desember 2020