Ubaya Kembangkan Asitaba untuk Pasar Domestik hayuning November 2, 2020

Ubaya Kembangkan Asitaba untuk Pasar Domestik

SURABAYA – Universitas Surabaya (Ubaya) memberikan pendampingan pada daerah-daerah di Jawa Timur (Jatim). Mereka membantu petani dengan menciptakan produk unggulan daerah beupa asitaba. Program itu kini diterapkan di Desa Selotapak, Trawas.
Ketua Hibah Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah, Prita Ayu Kusumawardhany menyatakan, kegiatan tersebut merupakan program hibah dari Kemenristekdikti 2019-2021. Kini pendampingan itu telah dilakukan untuk membantu para petani desa. ‘Tahun ini Ubaya membantu serikat tani untuk mengembangkan inovasi dari asitaba. Tujuannya, memperluas pasar domestik pada masa pandemi Covid-19,’ katanya.
Prita menjelaskan, awalnya budi daya asitama atau biasa disebut seledri jepang berfokus pada pasar ekspor dan telah berhasil menyuplai berbagai negara. Mulai Filipina, Amerika Serikat, Jepang, hingga Korea Selatan. Saat pandemi merebak, tim Ubaya pun terdorong untuk membantu serikat tani menguatkan pasar domestik. Salah satu upayanya, menciptakan produk yang mudah dikonsumsi masyarakat. ‘Selama pandemi, ekspor terpaksa berhenti, karena itu perlu dilakukan penguatan pasar domestik dengan menciptakan inovasi produk dari asitaba,’ ujarnya.
Tanaman asitaba dibudidayakan tim Ubaya bersama serikat tani di Trawas serta memiliki potensi cukup besar dan hasil yang baik untuk dikembangkan menjadi sebuah produk. ‘Hal ini didukung iklim dan struktur tanah di desa Selotapak yang sangat sesuai untuk menghasilkan tanaman asitaba terbaik se Indonesia, bahkan di dunia,’ ungkapnya.
Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya itu mengungkapkan, pasar domestik lebih tertarik dengan hasil olahan produk yang bisa dikonsumsi secara langsung. Saat ini tim Ubaya sudah membuat asitaba tea leaves dan keripik yang dipasarkan hingga ke mancanegara. Produk itu juga sudah terverifikasi halal. Selain itu, timnya mengembangkan beberapa olahan lain. ‘Yang sekarang akan diproduksi adalah permen kunyah (soft candy), kombucha, water kefir, dan tablet effervescent,’ jelasnya. (ayu/c14/dio)
Sumber: Jawa Pos 24 Oktober 2020