Lagi, Di Tengah Pandemi Siswa Indonesia Raih Prestasi Ajang Olimpiade Biologi di Jepang hayuning September 11, 2020

Lagi, Di Tengah Pandemi Siswa Indonesia Raih Prestasi Ajang Olimpiade Biologi di Jepang

Siswa Indonesia kembali membuktikan, pandemi global Covid-19 tidak menghentikan semangat mereka untuk meraih prestasi terbaik hingga ke kancah internasional.
Hal ini dibuktikan Tim Olimpiade Biologi Indonesia yang meraih prestasi terbaik di Internasional Biology Olympiad (IBO) Challenge, 7-13 Agustus 2020 yang diselenggarakan tuan rumah Jepang.
Empat medali disumbangkan perwakilan siswa Indonesia melalui:
Medali Perak: Farrel Alfaza Marsetyo (MAN IC Serpong, Banten)
Medali Perak: Joan Nadia Joan Nadia (SMAK IPEKA Tomang, DKI Jakarta)
Medali Perunggu: Ahmad Rizky (SMAN 3 Malang, Jawa Timur)
Medali Perunggu: Nathanael Tjandra (SMAK Calvin DKI Jakarta).
Selain itu, Joan Nadia berhasil mendapatkan penghargaan khusus ‘The Intron=Exon Boundary Award’ sebagai peserta dengan nilai terbaik untuk praktikum Bioinformatika.
Hasil seleksi berjenjang
Pengumuman dilakukan Senin, 24 Agustus 2020 pukul 17.00 waktu Jepang atau pukul 15.00 WIB melalui laman website IBO Challenge 2020.
Empat Siswa yang menjadi peserta IBO Challenge merupakan hasil seleksi berjenjang yang diselenggarakan Kemendikbud bekerja sama dengan Tim Olimpiade Biologi Indonesia (TOBI) dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional tahun 2019 di Manado.
Merebaknya pandemi Covid-19 di seluruh dunia saat ini, membuat penyelenggaraan IBO yang meliputi tes teori dan tes praktikum dilaksanakan secara daring.
Pelaksanaan tes dibagi menjadi dua bagian yaitu tes praktikum pada tanggal 11 Agustus 2020 meliputi praktikum Fisiologi Hewan (3 jam) dan praktikum Bioinformatik (1,5 jam).
Pada hari kedua, 12 Agustus 2020 tes dilanjutkan dengan dua set tes teori masing-masing selama 3 jam. Waktu pelaksanaan tes diserahkan pada juri masing-masing negara peserta.
Sistem penilaian berdasarkan pada bobot yang sama antara tes praktikum dan tes teori.
Keempat siswa Indonesia melakukan tes di lokasi yang berbeda yaitu di Kota Bogor, Solo, Malang, dan Rumah Sakit Gading Pluit dan diawasi baik secara daring maupun pengawasan di tempat.
Junjung tinggi kejujuran
Pelaksanaan IBO secara daring juga merupakan pembuktian tekad kuat Tim Olimpiade Biologi Indonesia karena salah satu peserta (Nathanael) tetap mengikuti pelaksanaan IBO Challenge dalam keadaan terbaring di Rumah Sakit karena masalah pada paru-paru.
Selama IBO Challenge 2020, tim Indonesia didampingi 6 pendamping sekaligus berperan selaku juri internasional diantaranya: Agus Dana Permana, Ahmad Faizal, dan Husna Nugrahapraja (Staf Pengajar Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ndash; Institut Teknologi Bandung), Ida Bagus Made Artadana (Universitas Surabaya), serta Titis Setiyobudi dan Syailendra Karuna Sugito (Alumni IBO).
Selain menerjemahkan soal, juri internasional bertugas dalam menelaah soal-soal tes (praktikum dan teori) sehingga meningkatkan kualitas soal sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang biologi modern.
Pelaksanaan secara daring juga menjadi pembuktian integritas bagi siswa. Janji siswa yang dikumandangkan pada acara pembukaan menjadi komitmen bersama dan menjamin bahwa selama pelaksanaan IBO Challenge tidak terjadi kecurangan walaupun peluang itu ada.
Sumber: kompas.com