Kelompok Studi Psikologi Bencana (KSPB) Universitas Surabaya mengadakan webinar bertemakan ‘Disaster and Self Compassion’. Webinar ini diadakan pada Sabtu, 8 Agustus 2020 pukul 10.00-12.00 WIB melalui aplikasi Zoom. Listyo Yuwanto, S.Psi., M.Psi. selaku Kepala Pusat Studi Psikologi Bencana Ubaya hadir menjadi narasumber pada webinar kali ini. Selain itu, Stefany Livia Prajogo, S.Psi. selaku Mahasiswi Magister Profesi Psikologi Universitas Surabaya juga hadir sebagai narasumber.
Pada sesi pertama, Stefany membawakan materi mengenai Self Compassion yang dikembangkan oleh Dr. Kristin Neff. Sebelum membawakan materinya, Stefany mengajukan dua pertanyaan kepada para peserta mengenai sikap saat merespon kegagalan orang lain dan kegagalan pribadi. Jawaban para peserta cenderung lebih sikap suportif saat merespon kegagalan orang lain dibanding saat merespon kegagalan pribadi. “Pada dasarnya self compassion ini adalah menjadi suportif dan memahami diri sendiri ketika mengalami pengalaman yang menyakitkan,” ujar Stefany.
Sesi kedua, Listyo menjelaskan mengenai bencana dan menghubungkannya dengan self compassion. “Ketika individu yang memiliki self love yang rendah akan memiliki self compassion yang rendah pula saat mengalami krisis dan akan menyalahkan serta menghakimi dirinya sendiri,” jelas Listyo.
Maria Clayriza, salah satu peserta webinar, mengajuka pertanyaan mengenai adanya kaitan self compassion dengan iman seseorang. “Bisa iya, bisa tidak karena tergantung saat mengalami peristiwa tersebut apakah kita melakukan sesuatu atau hanya berserah tetapi tidak melakukan apa-apa,” tanggap Stefany. Konsep self compassion merupakan cara untuk menerima kesedihan dan bangkit dari kesedihan atau kegagalan tersebut. “Apakah betul seseorang yang percaya pada Tuhan saat mengalami krisis akan tetap fokus sehingga relatif karena tergantung bagaimana berserahnya,” ujar Listyo. (han)
