Pahami Anak ADHD Lebih Dalam hayuning August 29, 2020

Pahami Anak ADHD Lebih Dalam


Pusat Konsultasi dan Layanan Psikologi Universitas Surabaya (PKLP Ubaya) mengadakan acara “Bincang Bersama #3: Stimulasi Fungsi Eksekutif pada Anak dengan Gangguan Atensi dan Hiperaktivitas (ADHD) melalui Permainan Edukatif”. Acara yang dilaksanakan pada Sabtu, 8 Agustus 2020 ini bertujuan supaya peserta dapat belajar memahami pentingnya fungsi eksekutif pada anak dengan gangguan ADHD. Berlangsung menggunakan zoom, sedikitnya 70 peserta hadir pada acara hari itu. PKLP Ubaya mendatangkan Dr. Nanik, S.Psi., M.Si., Psikolog selaku Dosen Fakultas Psikologi Ubaya sebagai pembicara pada hari itu.


Nanik membuka diskusi dengan menjelaskan beberapa hal terkait anak ADHD. Menurutnya, ADHD merupakan gangguan perkembangan yang didasari dengan masalah neurologis. “Anak ADHD memiliki beberapa karakteristik utama, yakni: tidak mampu memusatkan perhatian, impulsivitas, dan hiperaktivitas,” jelasnya. Hal ini terjadi tidak sesuai dengan usia perkembangan anak pada normalnya.


“Jadi ada masalah neurologis pada lobus frontal yang berfungsi mengatur kesadaran, pengendalian diri, regulasi tingkah laku dan perencanaan,” tutur Nanik saat membahas masalah neurologis lebih dalam. “Hal itu meliputi atensi, daya ingat, organisasi, regulasi emosi,dan regulasi gerak anak,” tambah Nanik. Oleh karena itu, anak ADHD tidak bisa dibandingkan dengan anak tanpa gangguan.


Menurut Nanik, fungsi eksekutif berkaitan dengan kemampuan kognitif yang berfungsi untuk meregulasi pikiran, perasaan, dan tingkah laku untuk mencapai tujuan. “Optimalisasi fungsi eksekutif penting untuk membantu tingkah laku anak ADHD supaya bisa adaptif di lingkungan sosial,” jelasnya. Hal ini dapat dilatih dengan melakukan beberapa kegiatan dan permainan edukatif pada anak. Beberapa contohnya ialah melatih anak menyanyi, mengikuti irama lagu, mewarnai, dan sebagainya.


Penyampaian materi menarik banyak pertanyaan dari peserta, salah satunya Alfa dari sidoarjo. “Apakah identifikasi ADHD masih bisa dilakukan pada anak usia SMP?” tanyanya. Menurut Nanik, identifikasi ADHD saat remaja bisa menggunakan beberapa metode. Salah satunya contohnya adalah metode Daniel Amen. (et)