Bincang Soal Personal Branding Bersama Para Praktisi hayuning August 20, 2020

Bincang Soal Personal Branding Bersama Para Praktisi

Leadership Club Pascasarjana Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan webinar bertemakan ‘Authentic Personal Branding in The New Normal’. Webinar ini diadakan pada Sabtu, 1 Agustus 2020 pukul 15.00-17.00 WIB melalui aplikasi Zoom. Rina Novita selaku CEO DNA Production, Andi Fadly Arifuddin selaku Vokalis Padi Band, dan Rian Ekky Pradipta selaku Vokalis D’Masiv Band hadir dalam webinar ini sebagai narasumber. Aris Surya Putra, S,E., M.Ak. selaku Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya menjadi penanggap akademis dalam webinar kali ini. Selain itu Dr. Putu Anom Mahadwartha, S.E., M.M., CSA. Selaku Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya turut hadir meramaikan webinar ini.

‘Pihak-pihak yang melakukan praktik personal branding adalah bagian yang tidak terpisahkan dari materi perkuliahan maka diperlukan pembelajaran langsung dari para praktisinya,” papar Putu dalam sambutannya.

Rina mengkompilasi beberapa tulisan para tokoh mengenai personal branding dan menyampaikannya melalui materi berjudul ’10 Golden Rules of Personal Branding’. “Melalui personal branding kita menunjukkan kepada orang lain siapa kita dan mengapa mereka harus memilih produk kita sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alat marketing,” jelas Rina. Selain itu, Rina juga menekankan pentingnya sosial media dalam personal branding karena dapat menjadi pendukung cerminan pribadi seseorang.

Sebagai vokalis dan selebritis, baik Fadly dan Rian memiliki cara tersendiri untuk membangun personal brandingnya masing-masing. “Meskipun bukan band terbesar, Padi selalu memiliki sesuatu yang bisa ditawarkan dan bisa jadi legacy serta inspirasi buat generasi setelahnya,” ujar Fadly saat sharing mengenai perjalanannya bersama Padi. Selain sebagai selebritis, Rian juga menjalankan bisnisnya sendiri saat ini. “Saya dan grup saya adalah brand yang berbeda, tapi D’Masiv adalah ‘kendaraan’ saya untuk dikenal banyak orang,” ucap Rian.

Saat sesi QA, salah satu peserta yaitu Mega Melina Dewi mengajukan pernyataan untuk ditanggapi narasumber mengenai personal branding yang sama dengan jaim atau pencitraan. “Buat saya personal branding is what you fight for, sehingga dilakukan apa adanya,” jawab Rina. Sedangkan untuk Fadly personal branding tidak hanya sekedar membangun image saja tetapi juga apapun yang kita lakukan dan seharusnya tidak perlu jaim. “Pencitraan itu tidak salah selama kita jadi diri sendiri dan tidak fake sehingga kita lebih nyaman dan leluasa dalam membangun personal branding,” tukas Rian. (han)