Teknik Elektro Ubaya Bahas Melek Digital hayuning July 6, 2020

Teknik Elektro Ubaya Bahas Melek Digital

Rabu, 24 Juni 2020, Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) membahas mengenai literasi digital. Di era pandemi Covid-19 ini, setiap masyarakat diwajibkan untuk berada di rumah, sehingga dunia maya menjadi ‘pelarian’ bagi banyak orang. Hiburan dan aktivitas yang biasanya kita lakukan di luar rumah, kini bisa kita nikmati di dalam rumah dengan bantuan online.

Webinar dengan tajuk “Digital Literacy, What, Why, How” ini dihadiri oleh setidaknya 30 peserta. Webinar ini mengundang narasumber yang ahli di bidangnya, yakni Djuwari, S.T., Ph.D., selaku Wakil Rektor 4 Ubaya sekaligus dosen Teknik Elektro Ubaya, serta Mellisa Sudjono Alumnus Teknik Elektro Ubaya angkatan 2001 yang sedang meniti karir di Jerman sebagai Senior Software Test Engineer in IVU Traffic Technologies, Berlin, serta Ir. Yohanes Gunawan Yusuf, M.MT., selaku Kepala Lab Teknologi Komunikasi dan Pemrosesan Informasi Teknik Elektro, sebagai moderator.

“Kita ini harus melek digital,” jelas Djuwari singkat. Pernyataan tersebut adalah hal yang penting untuk diingat di era yang serba digital ini. Literasi digital atau melek digital, adalah serangkaian pemahaman yang memungkinkan manusia mengelola, memahami, mengintegrasikan, dan mengevaluasi.

“Di dalamnya juga ada elemen safely dan appropriately, supaya kita tidak salah menyimpulkan,” jelas Djuwari. Literasi digital penting untuk segera dilaksanakan supaya masyarakat tidak tertinggal dari perkembangan teknologi yang sangat cepat. Minimnya literasi digital membuat masyarakat kurang berhati-hati tentang sebuah informasi. “Padahal tidak semua informasi benar,” jelas Djuwari.

Mellisa Sudjono pun menyampaikan hasil observasinya selama ia berada di Jerman. Salah satunya mengenai definisi dari ‘melek’ itu sendiri. “Kalau di Indonesia, ada anak ramai di restoran didiamkan dengan Youtube, berbeda ketika di Jerman,” jelasnya. Mellisa pun mengungkapkan bahwa di Jerman banyak anak yang mendapat informasi dari TV dan buku. Ketika pandemi, barulah murid di Jerman mengakses materi pembelajaran dari online.

“Kalau dulu sebelum pandemi, murid di Jerman diajarkan untuk ‘melek’ buku karena semua jawaban ada dari buku,” jelasnya. Hal ini pun memancing diskusi yang beragam dari para peserta. Dipandu oleh Ir. Yohanes Gunawan Yusuf, M.MT., peserta pun berdiskusi tentang langkah-langkah konkrit mencapai literasi digital, dan bagaimana cara menjadi manusia yang melek teknologi.