Bahas Pengalaman Berkarir di Luar Negeri hayuning June 25, 2020

Bahas Pengalaman Berkarir di Luar Negeri

13 Juni 2020, Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Universitas Surabaya (TMM Ubaya) mengadakan webinar untuk sharing alumni. Webinar dengan tajuk: “What Engineers Do: The Life of Engineers”. Webinar menghadirkan dua alumni TMM Ubaya yang berkarir di Internasional, yakni Andre Wibowo Siono, alumnus tahun 2006 yang sekarang berprofesi sebagai SCADA Engineer di Belectric GmbH, Jerman; serta Yovita Sugionoputri, alumnus tahun 2014 yang sekarang berprofesi Management Engineering Department di Politecnico di Milano, Itali

“Sangat penting karena membahas apa yang dikerjakan seorang engineer saat lulus dan pekerjaannya,” tukas Dr. Ir. Susila Candra M.T., selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik. Ia pun berharap bahwa sharing alumni ini akan menginsiprasi teman-teman yang sedang berkuliah, ataupun siswa-siswi SMA yang hadir. Acara yang diadakan melalui Zoom ini dihadiri oleh 50 peserta.

“Tidak menyangka bahwa seorang wanita bisa masuk ke dunia teknik manufaktur,” tukas Yovita sambil tersenyum. Ia pun mengatakan bahwa kecintaan pada produk manufaktur ketika ikut lomba produk dan inovasi di Jakarta. Dari pengalaman di Itali, Yovita pun memaknai bahwa teknik Manufaktur adalah pilar suatu negara. “Karena waktu masa-masa Corona ini, sektor manufaktur masih bisa bertahan, sementara di sektor pariwisata terancam,” jelasnya lagi.

Hal yang serupa dialami Andre. Di Jerman, ia bertugas sebagai engineer di sebuah perusahaan yang melakukan otomasi pembuatan panel surya. “Teknik ini cita-cita saya dari kecil, papa saya dulu tukang las,” jelasnya. Rasa penasaran muncul ketika melihat papanya mampu membenarkan semua barang yang rusak. Bagi Andre, masuk di TMM Ubaya membuat ia mampu memahami kompleksitas sebuah produk.

Janice selaku siswi SMA menanyakan kenapa Yovita memutuskan untuk beraktivitas di luar negeri. “Ingin mencari jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ungkap Yovita. Hal serupa pun dijawab juga oleh Andre, walaupun ia mengaku kangen dengan suasana Ubaya yanag multikultur. “Apalagi kangen ngomong Suroboyoan,” jelas Andre sambil tersenyum. (sml)