Bahas Dunia Warehouse Bersama Teknik Industri Ubaya hayuning June 25, 2020

Bahas Dunia Warehouse Bersama Teknik Industri Ubaya

Jumat, 12 Juni 2020 Teknik Industri Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan webinar yang bertajuk “A Journey From Warehouse to Store”. Webinar ini dilaksanakan guna membagi pengalaman dan wawasan mahasiswa dan alumni Ubaya. Teknik Industri Ubaya mendatangkan dua narasumber dari PT. Indomarco Prismatama yang akan membawakan materi yaitu Arief Yanto Santausa selaku Head of Logistic Development Support Indomaret Groupserta Reynaldo James Yo selaku Human Resources Recruitment Placement Coordinator for East Java Region Indomaret Group.

Arief membuka diskusi dengan menjelaskan beberapa informasi mengenai departemen logistik di Indomaret. Menurutnya, logistik merupakan bagian yang menaungidistribution center.Distribution center adalah pusat penyimpanan barang dan pusat distribusi dari barang dagangan yang ada di berbagai toko indomaret,” tuturnya. Arief mengungkapkan bahwa Indomaret merupakan perusahaan retail terbesar di Indonesia. “Jadi kita terima barang dari supplier lalu kita simpan, picking, scanning, packing, molding, baru kita kirim ke berbagai toko Indomaret,” jelasnya.

Diskusi dilanjutkan Reynaldo dengan menambahkan informasi mengenai Indomaret. Menurutnya, barang di Indomaret selalu tersedia tiap harinya karena Indomaret telah bergabung dalam Salim Group. “Indomaret itu masuk ke dalam Salim Group dengan Indofood sebagai manufacturing, PT. Indomarco Adi Prima sebagai distributor, Indomaret sebagai chain store, dan langsung ke konsumen,” jelasnya. Selain itu, Indomaret juga memiliki sektor bisnis terbesar di Indonesia dengan lebih dari 17.000 toko yang tersebar di berbagai wilayah.

Reynaldo juga menyampaikan bahwa Indomaret membuka peluang bagi para peserta untuk bergabung menjadi anggota Indomaret Group. “Ada beberapa perubahan dari proses seleksi. Biasanya kita bertemu secara langsung, sekarang tahap awal hingga akhir kita menggunakan online,” jelasnya. Selain itu, Reynaldo menambahkan bahwa di kantor mereka telah menerapkan berbagai protokol kesehatan seperti menjaga jarak antar karyawan. Sehingga kita tidak perlu khawatir dengan jaminan kesehatan kita saat bekerja.

Evelyn Calista sebagai peserta bertanya “Bagaimana cara mengatasi barang retur karena kejadian itu susah untuk diprediksi?” tanyanya. Pertanyaan ini memancing reaksi yang sama dari kedua narasumber. “Dari sisi manajemennya, kita pasti rekom ke supplier. Jadi setiap supplier datang untuk mengirim barang dan ada perjanjian untuk retur, kita akan minta mereka untuk ambil retrunya dulu,” jawab Arief. (et)