Laboratorium Quality Performance Management (QPM) Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Surabaya menyelenggarakan webinar pada Sabtu, 10 Juni 2020 kemarin. Webinar yang diadakan di aplikasi zoom itu diikuti oleh berbagai kalangan dari mahasiswa, alumni, pengajar hingga beberapa perwakilan dari industri perusahaan mitra Ubaya. “Tujuan utama diadakan webinar ini yaitu kami mendukung progam teknik industri ubaya untuk berkontribusi maksimal terhadap stakeholder, sekaligus sebagai silaturahmi bersama di masa pandemi ini,” ucap Rahman Dwi Wahyuni, M.T.,MBA selaku moderator saat memberikan sambutannya.
Manajemen resiko sendiri memiliki fungsi untuk memastikan keberhasilan suatu organisasi secara konsisten dan mengantisipasi terhadap resiko-resiko yang akan terjadi. “Kalau kita bisa mengendalikan berbagai macam penyebab resikonya, maka nantinya dapat meminimalisir resiko yang terjadi dan berdampak positif terhadap keberhasilan suatu organisasi,” ungkap Dr. Drs. M. Rosiawan, M. T. saat menjelaskan materi pagi itu. Organisasi harus melakukan perencanaan tindakan untuk mengatasi resiko dan peluangnya. Hal itu bertujuan untuk mengatasi perubahan eksternal dan internal yang ada.
Dr. Ir. Dra.ec. Evy Herowati, M.T yang turut mengisi materi menjelaskan, dalam proses manajemen resiko berdasarkan SNI ISO 31000, terdapat keseluruhan proses yaitu mulai dari komunikasi dan konsultasi, penetapan konteks, penilaian identifikasi dan analisis resiko, perlakuan resiko, hingga pemantauan dan tinjauan. “Proses manajemen resiko bisa didefinisikan sebagai penerapan sistematis dari kebijakan manajemen, dengan prosedur dan pelaksaaan untuk keseluruhan kegiatan dalam manajemen resiko,” jelas beliau.
Diakhir materi Evy juga memberikan contoh identifikasi resiko dalam konteks kebakaran yang terjadi di universitas. Dampak dari kasus tersebut dapat meliputi pada kegiatan operasional perkuliahan, kerugian finansial, timbulnya korban, hingga reputasi buruk akibat publikasi negatif. Dijelaskan juga solusi-solusi pencegahan dari berbagai aspek yang bertujuan untuk meminimalisirkan resiko tersebut. Selain itu beliau juga turut memberikan contoh perlakuan potensi resiko terhadap beberapa problem yang pernah terjadi. Oleh karena itu pelaksanaan manajemen resiko ini menjadi aspek penting dalam efektivitas kinerja organisasi. (mad)
