Kampus di Surabaya Siap Buka, Ini Skenario yang Dilakukan Jelang Normal Baru hayuning June 23, 2020

Kampus di Surabaya Siap Buka, Ini Skenario yang Dilakukan Jelang Normal Baru

Universitas Surabaya (Ubaya) telah menyiapkan berbagai skenario untuk kembali memulai proses belajar mengajar di kampus jelang diterapkannya new normal.
Ir. Benny Lianto selaku Rektor Ubaya mengatakan, ada tiga fase yang dilakukan oleh Ubaya jelang diberlakukannya new normal. Fase pertama yakni fase transisi menuju new normal yang sudah dimulai sejak 10 Juni.
Pada fase tersebut, pihaknya meminta seluruh pimpinan fakultas dan program studi (prodi) untuk menyiapkan segala sesuatu sebelum memasuki fase kedua. Dalam fase tersebut, pihaknya menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan terkait protokol kesehatan secara ketat.
Seperti memasang tempat cuci tangan diberbagai tempat, mengecek ruangan, hingga melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan kampus.
‘Selain itu, kita juga melakukan simulasi mulai dari masuk tempat parkiran, terus apa yang harus dilakukan sebelum dosen dan karyawan kita minta untuk masuk,’ kata Benny ketika dihubungi Basra pada kamis (11/6).
Setelah fase pertama berjalan dengan lancar, pada fase kedua yang dimulai pada 6 Juli para dosen dan karyawan diminta untuk masuk dan menyiapkan mekanisme pembelajaran.
Selanjutnya, pada tanggal 10 Agustus mahasiswa sudah mulai kembali masuk kuliah. Benny menuturkan, saat mahasiswa kembali masuk pihaknya menerapkan sistem bertahap.
‘Tapi hanya sekitar 30 persen mahasiswa saja yang masuk. Dan yang kita utamakan itu mahasiswa baru, karena mereka belum pernah merasakan suasana kampus. Nah sisanya 70 persen masih belajar via online. Masuknya juga kita buat bergilir, seminggu sekali ganti,’ tuturnya.
Tak hanya itu, saat belajar di kelas, pihaknya juga telah mengatur tempat duduk mahasiswa. ‘Misal kapasitas kelasnya untuk 50 mahasiswa, nah kelas itu hanya bisa diisi setengahnya saja. Karena kursinya juga sudah kita beri tanda. Terus peralatan untuk mengajar juga kita seterilkan, dosen dan mahasiswa diwajibkan menggunakan masker, kita juga siapkan hand sanitizer disetiap ruangan,’ jelas Benny.
Bahkan sebelum memasuki kampus, Benny mengimbau kepada seluruh dosen, karyawan, serta mahasiswa untuk mengisi form penapisan kesehatan dan mengisi ijin masuk secara online melalui portal My Ubaya.
‘Isi form itu kita wajibkan, karena kita ingin memastikan bahwa yang masuk ke kempus adalah mereka yang kondisinya benar-benar sehat,’ kata Benny.
Ia juga mengimbau kepada seluruh warga kampus membawa barang bawaan wajib atau tool kit ketika di kampus. Barang tersebut diantaranya masker cadangan, alat tulis pribadi, tisu kering, tisu basah, hingga hand sanitizer.
Selain skenario tersebut, pihaknya juga telah menyiapkan dua skenario lain jika pada Bulan Juni angka persebaran COVID-19 di Jawa Timur Khususnya Surabaya masih tinggi.
‘Karena kita pantau angka persebaran itu. Skenario pertama Ini kan skenario optimis kita untuk membarikan semangat positif. Namun, jika Juni belum ada penurunan, kita sudah siapkan dua skenario lainnya,’ ungkapnya.
Dengan adanya upaya tersebut, pihaknya berharap semua pihak dapat saling bekerjasama dan mematuhi segala protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
‘Karena keberhasilan skenario ini kan ditentukan dari kesadaram masing-masing individu. Setiap prtokol, prosedur itu harus dipatuhi. Terus kerjasama semua pihak juga sangat berpengaruh untuk keberhasilan semua ini,’ pungkasnya.
Sumber: kumparan.com