Gelar On Line Sharing Bersama Dosen dan Alumni Psikologi Ubaya #belajarpsikologi hayuning May 27, 2020

Gelar On Line Sharing Bersama Dosen dan Alumni Psikologi Ubaya #belajarpsikologi

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) kembali menggelar On Line Sharing Dosen dan Alumni Psikologi Ubaya pada Sabtu, 16 Mei 2020. Dengan tajuk Emosi Cinta Pada Masa Pubertas, sesi kali ini akan mengangkat pembelajaran dari perspektif keilmuan Psikologi. Sedikitnya 75 peserta baik dari Ubaya maupun Non-Ubaya turut hadir dalam sesi yang digelar secara daring melalui Zoom.

Ananta Yudiarso, S.Sos., M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas Psikologi Ubaya turut hadir sebagai pembicara sesi sharing kali ini. Begitu juga dengan Anita Verina, S.Psi., yang merupakan alumni Fakultas Psikologi Ubaya yang juga turut mendampingi serta memberikan ilmunya. Ilmu Psikologi, Emosi Cinta, dan Psikologi Mempelajari Cinta merupakan beberapa topik yang akan digali lebih dalam oleh kedua pembicara tersebut.

Ananta turut menjelaskan pengertian mendasar agar memiliki kesepahaman yang sama. “Secara umum, Ilmu Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan fungsi mental manusia baik yang nampak maupun tidak tampak,” jelasnya. Sedangkan Emosi adalah impuls yang muncul sebagai akibat rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Berbeda dengan Emosi, Emosi Cinta merupakan emosi atau feeling yang muncul dalam suatu ikatan atau bonding antara dua orang (dyadic relations). “Sedangkan Pubertas adalah masa transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan munculnya tanda-tanda seksual sekunder dan kemampuan bereproduksi dengan ditandai dengan perubahan hormonal, perubahan fisik, maupun perubahan psikologis dan sosial,” lanjutnya.

“Mengapa kita jatuh cinta dan bagaimana emosi cinta itu muncul dalam rana psikologi?” tanya Ananta saat itu. Di dalam teori cinta yang ditemukan oleh Robert Sternberg, terdapat tiga unsur utama dalam teori Triangle of Love miliknya. Tiga unsur tersebut diantaranya: Passion, Intimacy, dan Commitment. Menurut teori tersebut, bila ketiga unsur tersebut dikombinasikan maka akan muncul empat tipe cinta, yakni: Fatuous Love (Passion + Commitment), Companiote Love (Intimacy + Commitment), Romantic Love (Intimacy + Passion), dan Consummate Love (Intimacy + Passion + Commitment).

Tak hanya teori cinta saja, tetapi juga bahasa cinta turut dijelaskan pada sesi kali ini. Bahasa Cinta atau Love Language adalah cara kita membahasakan cinta. Tidak hanya berasal dari yang kita katakan saja, tetapi terdapat empat jenis bahasa cinta lainnya. Kelima jenis tersebut diantaranya: Words of Affirmation, Acts of Service, Receiving Gifts, Quality Time, dan Physical Touch. “Tak jarang seseorang memiliki love language lebih dari satu,” tungkas Anita dalam salah satu materi yang dibawakannya.

Sesi tanya jawab merupakan sesi penutup pada sesi sharing kali ini. Berbagai pertanyaan turut dilontarkan peserta yang masih penasaran akan materi yang telah disampaikan. “Apakah perempuan cenderung lebih emosional saat menanggapi cinta pada masa pubertas?” tanya salah satu peserta. Serentak Ananta menjawab jika tidak hanya perempuan saja, tetapi laki-laki kadang juga bisa lebih emosional. “Hal itu disebabkan karena mungkin badannya laki-laki, tetapi sistem sarafnya perempuan,” jawabnya.(jr)