Pentingnya Terus Berbagi dan Menghargai dalam Bisnis hayuning February 28, 2020

Pentingnya Terus Berbagi dan Menghargai dalam Bisnis

Universitas Surabaya menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan inovasi dalam berbisnis. Setelah diresmikannya Direktorat Manajemen Inovasi pada tanggal 1 Februari 2020 lalu sekaligus peluncuran Ubaya Innovation Hub (UIH), Ubaya melakukan berbagai proses percepatan inovasi. Salah satunya dengan mengadakan kuliah tamu untuk seluruh mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi.
Tepatnya 20 Februari 2020, Direktorat Manajemen Inovasi mengadakan kuliah tamu dengan tajuk: “Kesalingterkaitan Stakeholders dalam Kewirausahaan”. Kuliah tamu yang diadakan di gedung MA lantai 6 ini mengundang Agus Setiadi, S.T., Dipl.FP., M.M., selaku Direktur Transforming Center Yayasan Selamat Pagi Indonesia. Acara dihadiri sedikitnya 380 mahasiswa, Dr.rer.nat. Maria Goretti Marianti Purwanto, selaku Wakil Rektor 1 Ubaya, dan juga Prof. Drs.ec. Sujoko Efferin, M.Com(Hons)., M.A., Ph.D., selaku Direktur Manajemen Inovasi Ubaya.
“Semangat pagi harus dijaga, sama seperti Yayasan Selamat Pagi Indonesia. Harus selalu merasa pagi, sebagai bentuk komitmen terhadap inovasi,” tukas Maria dalam sambutannya. Ia pun mengungkapkan bahwa seluruh civitas akademika Ubaya yang hadir merasa antusias dengan adanya sesi kuliah tamu ini. Pasalnya, sesi ini adalah salah satu bentuk penanaman dasar entrepreneurship yang baik. “Kami tidak bisa berdiri sendiri, butuh keterlibatan dari berbagai pihak,” jelasnya lagi.
Pada sesi selanjutnya dimoderatori oleh Ida Bagus Made Artadana, S.Si., M.Sc., selaku Manajer Inkubator dan Akselerator Bisnis, mahasiswa antusias dalam memperhatikan materi. Pasalnya, narasumber kali ini adalah salah satu koordinator pelaksana dari SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI), sebuah sekolah gratis yang khusus membantu mereka yang tidak mampu. “Ada yang ayah ibunya pengedar narkoba, ada yang sudah yatim piatu, ada yang dibuang di kereta api,” tukas Agus membuat mahasiswa terpana.
Agus pun menjelaskan bahwa SMA Selamat Pagi Indonesia mendorong siswa-siswinya untuk memiliki bisnis / usaha sendiri. “Ada restoran, sawah, food production, merchandise, toko, lighting, multimedia, peternakan, hotel, showbiz juga ada,” jelas Agus. Ia berpendapat bahwa ini adalah ilmu yang berguna dan dapat diterapkan untuk anak-anak itu kedepan. Fokus utama adalah adanya penanaman nilai terkait takdir dan nasib. “Bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa mereka ubah, misal seperti kondisi saat lahir,” tukas Agus. Namun, proses sebelum akhir kehidupan ada di kendali anak-anak. SMA SPI juga menanamkan pentingnya berbagi.
Maria pun mengapresiasi hal ini. Pasalnya, dalam topik kali ini membahas keterkaitan stakeholders dalam kewirausahaan. “Memang kita harus saling respect dan peka terhadap peran elemen lain,” tukasnya ramah. Berbagi tidak harus menunggu kaya. (sml)