Mini Warkopologi Mendefinisikan Ulang Arti Sukses bagi Mahasiswa hayuning December 9, 2019

Mini Warkopologi Mendefinisikan Ulang Arti Sukses bagi Mahasiswa

Kamis, 28 November 2019 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran kembali mengadakan Mini Warkopologi. Bertempat di Selasar Ubaya Student Center, Kampus II Universitas Surabaya (Ubaya), Mini Warkopologi kali ini mengusung tema “Peran Mahasiswa dalam Universitas dan Masyarakat”. Mini-Warkopologi kali ini menghadirkan tiga pembicara, yakni: Honey Wahyuni Sugiharto Elgeka, S.Psi., M.Ed. (Dosen Fakultas Psikologi Ubaya); Aurelius Kevin (Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Ubaya 2019-2020), dan Mikhael Cornelius (Mahasiswa Fakultas Hukum Ubaya angkatan 2019). Acara yang dimulai pukul 18.00 ini dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswi Ubaya dari berbagai fakultas.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta acara. Pembicara pertama, Mikhael Cornelius, menyampaikan pendapatnya mengenai mahasiswa “kupu-kupu” (kuliah pulang-kuliah pulang). Mikhael bercerita bahwa ia masih mau menikmati masa mudanya di awal perkuliahan. Hal tersebutlah yang menjadi alasan mengapa ia memilih untuk menjadi mahasiswa kupu-kupu di awal perkuliahannya.
Sebagai ketua BEM Ubaya, Aurelius pun membagikan pengalaman berbeda dengan Mikhael. Ia menuturkan berbagai pengalaman yang didapatnya selama aktif dalam berorganisasi. “Dengan berorganisasi aku belajar untuk menghadapi berbagai macam tipe orang dan juga cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan bersama-sama,” jelasnya. Selain belajar, masa kuliah adalah suatu masa di mana kita diberi kesempatan untuk melatih soft skill kita melalui berorganisasi yang nantinya akan berguna saat kita bekerja.
Pembicara ketiga, Honey, pun menekankan bahwa apapun yang kita lakukan akan membawa diri kepada kesuksesan. Namun, ia berpendapat bahwa arti ‘kesuksesan’ ini perlu di definisikan ulang. “Kita bukan hanya sukses untuk diri sendiri, tetapi kita sukses kalau kita juga bisa memberi kontribusi bagi orang lain,” ujar Honey. Baginya, seorang mahasiswa kita perlu aktif baik dalam organisasi di kampus maupun organisasi di luar kampus, entah itu di masyarakat ataupun organisasi di lingkup keagamaan. Sebagai orang terpelajar, kita wajib untuk menyalurkan ilmu yang telah kita dapat untuk orang-orang di sekitar kita.
“Semoga dengan adanya acara ini, mahasiswa Ubaya terdorong untuk lebih aktif mengembangkan potensinya sehingga kita bisa lebih kritis dan dapat berpikir dari berbagai perspektif,” ujar Rafina Indah, mahasiswa Politeknik Akuntansi 2019, selaku ketua acara. (RE5)