Pupuk Cinta Tanah Air dari Hal Kecil hayuning December 6, 2019

Pupuk Cinta Tanah Air dari Hal Kecil

Rabu, 27 November 2019, mahasiswa-mahasiswi aktif Fakultas Hukum Universitas Surabaya (FH Ubaya) sedang sibuk. Sedikitnya 50 mahasiswa yang tergabung dalam mata kuliah Sistem Peradilan Anak menyanyikan dua lagu nasional Indonesia, yaitu Bangun Pemudi Pemuda dan Nusantara. Acara yang diselenggarakan di Selasar Fakultas Hukum, Kampus II Ubaya ini disaksikan oleh Dekanat Fakultas Hukum, serta beberapa dosen yang terlibat. Acara ini pun disaksikan oleh mahasiswa-mahasiswi yang berlalu lalang di tengah panasnya kota Surabaya.
“Hanya karena lahir dan hidup di Indonesia, bukan menjadi indikator kita sudah mencintai tanah air. Rasa mencintai tersebut perlu dibina dan dikembangkan,” ujar Dr. Elfina Lebrine Sahetapy, S.H., LL.M., selaku dosen Mata Kuliah Sistem Peradilan Anak. Meski acara dilaksanakan pada pukul 12.30 dengan kondisi cuaca yang cukup panas, mahasiswa-mahasiswi tetap terlihat memakai baju batik dengan penuh semangat dan rasa bangga selama membawakan kedua lagu nasional tersebut. “Ada rasa bangga bisa menyanyikan lagu nasional di depan teman-teman hari ini,” ungkap salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya.
Bagi Elfina, langkah terkecil yang dapat dilakukan untuk mulai memupuk rasa cinta terhadap tanah air dapat dilakukan mulai dari hal terkecil. “Salah satu langkah tersebut adalah dengan menyanyikan lagu nasional atau lagu daerah,” jelasnya. Lagu berjudul Nusantara dipilih sebagai bentuk rasa kesatuan meski Indonesia terdiri dari berbagai suku dan budaya, terlebih lagi Universitas Surabaya terkenal sebagai kampus multikultur. Sebagai penerus generasi muda Indonesia, sudah sepantasnya kita turut melestarikan dan mencintai budaya kita terlebih lagi Indonesia mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa. “Melalui acara ini diharapkan para mahasiswa lebih peduli terhadap anak-anak Indonesia dan tentunya juga lebih cinta terhadap budaya yang dimiliki Indonesia,” tutupnya. (RE5)