Ubaya Bahas Penegakan dan Perlindungan HAM di Era Milenial hayuning December 6, 2019

Ubaya Bahas Penegakan dan Perlindungan HAM di Era Milenial

Peringati hari Hak Asasi Manusia (HAM) ke 71, Universitas Surabaya (Ubaya) gelar talkshow bahas perlindungan dan penegakan HAM di era Milenial, Selasa (3/12/2019) menghadirkan sejumlah praktisi hukum.
Talkshow bertajuk: Bunga Rampai Hak Asasi Manusia dan Tantangannya Di Era Milenial (Gema HAM dari Timur Jawa di Bumi Pertiwi), digagas oleh Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) Universitas Surabaya (Ubaya).
Dibuka Ir. Benny Lianto, MMBAT., Rektor Ubaya, didampingi Anton Prijatno S.H., Ketua Yayasan Ubaya sekaligus Pendiri PusHAM Ubaya, bersama dengan Jempin Mabrur S.H., M.H., Kepala Biro Hukum Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Timur.
Talkshow dibagi menjadi dua sesi, dengan sesi pertama membahas tentang perlindungan dan penegakan HAM di era milenial yang bebas dari tindak kekerasan. Dilanjutkan pada sesi kedua membahas perlindungan dan penegakan HAM pekerja di era revolusi industri 4.0.
Sejumlah praktisi hukum yang hadir sebagai narasumber atau pembicara berasal dari latar belakang yang berbeda, diantaranya: Irham Saifuddin Programme Officer ILO Country Office for Indonesia and Timor Leste, Mohammad Choirul Anam Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM, Asfinawati, S.H., Ketua Umum YLBHI, Dr. Herlambang P. Wiratraman, S.H., M.H., Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Dodo Suharto, S.H., Ak., MBA., CA., pejabat Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, dan Dr. Hj. Hesti Armiwulan, S.H., M.Hum., Dosen HAM Fakultas Hukum Universitas Surabaya.
Dr. Sonya Claudia Siwu, S.H., M.H., LL.M., Ketua Pelaksana Acara sekaligus Ketua PusHAM Ubaya menyampaikan bahwa perayaan hari HAM merupakan momentum memperkuat komitmen bersama pemerintah khususnya pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama masyarakat dalam mendukung hak asasi manusia.
Kegiatan peringatan hari HAM ke-71 ini bertujuan mengajak seluruh peserta yang hadir memberikan kontribusi pemikiran untuk mencari solusi terkait isu-isu HAM yang masih sering terjadi di masyarakat sekitar kita.
‘Hak Asasi Manusia bersifat universal dan melekat dalam diri setiap manusia. Era milenial dengan segala problematikanya memberikan tantangan baru bagi tegaknya Hak Asasi Manusia. Apapun itu, harkat dan martabat manusia adalah yang utama. Hak Asasi Manusia adalah kewajiban asasi bagi setiap manusia untuk mewujudkan, memperjuangkan, dan mempertahankannya. Melalui kegiatan ini, peserta yang hadir diharapkan menjadi paham bagaimana kesiapan unsur-unsur di masyarakat bersama dengan pemerintah dalam mengantisipasi dan menghadapi tantangan dalam perlindungan dan penegakan HAM di era milenial tanpa harus diwarnai dengan tindakan kekerasan,’ tegas Sonya.
Kegiatan Selasa (3/12/2019) ini juga diharapkan dapat menjadi daya penggerak atau momentum dari pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama dengan PusHAM Ubaya serta stakeholders sebagai tanda komitmen dalam mendukung Hak Asasi Manusia.
‘Saya berharap pemerintah beserta jajarannya, organisasi masyarakat sipil, pengusaha, budayawan, advokat, jurnalis, kaum minoritas, kaum perempuan, pemuda, kelompok ekonomi lemah, kelompok difabel, serta masyarakat adat yang hadir hari ini agar lebih berani turut ambil bagian dalam penegakan HAM. Selamat memasuki era milenial yang berbasis Hak Asasi Manusia,’ pungkas Sonya.
Talkshow Bunga Rampai Hak Asasi Manusia dan Tantangannya Di Era Milenial (Gema HAM dari Timur Jawa di Bumi Pertiwi) selain dihadiri civitas academica Ubaya dan masyarakat umum, mulai dari jajaran pemerintahan, akademisi, pendidik, siswa, mahasiswa, para aktivis HAM, juga dihadiri organisasi masyarakat sipil pegiat HAM, budayawan, pengusaha, dan advokat.
Disamping itu, Pusham Ubaya juga turut mengundang kelompok Difabel dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang dirayakan bertepatan dengan tanggal 3 Desember.(tok/ipg)
Sumber: suarasurabaya.net