Ajak Mahasiswa Berubah Menjadi Lebih Peka Melalui Film Pendek hayuning November 6, 2019

Ajak Mahasiswa Berubah Menjadi Lebih Peka Melalui Film Pendek

Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan pemutaran dan diskusi film pendek pada 23 Oktober 2019. Acara ini dilaksanakan di dua tempat berbeda, pertama di Ruang Serbaguna Gedung Perpustakaan lt 5 untuk umum sementara Cinema Room dibuka khusus untuk mahasiswa Ubaya. Pemutaran film dan diskusi film pendek ini diadakan berkat kerja sama antara The Australia-Indonesia Centre dengan Pusham Ubaya.
Acara ini turut menghadirkan Dr. Drs. Gaston Soehadi, M.A., seorang akademisi di bidang budaya, peneliti linguistik terapan dalam bidang mediadan tulisan.
Terdapat 11 film pendek bertemakan ‘Berubah’ yang ditayangkan di acara ini. Seluruh film yang ditayangkan adalah film yang sudah melalui penjurian lomba tahunan yang diadakan oleh The Australia-Indonesia Centre yaitu ReelOzInd Short Film Competition. “Diadakannya lomba film pendek tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan budaya yang ada di Indonesia dan Australia yang merupakan negara tetangga sehingga memiliki banyak kesamaan, salah satunya adalah masyarakat yang multikultur,” jelas Gaston. Salah satu dari 11 film yang ditayangkan berjudul ‘Posko Palu’ karya Tim Barretto, Dery Prananda dan Melanie Filler yang mendapat dua penghargaan yaitu Best Collaboration Award between Australian and Indonesian Filmmakers dan Best Documentary.
Pertunjukan perdana film-film dari perlombaan ReelOzInd dilaksanakan di Melbourne dan Bandung pada tanggal 6 Oktober 2019 lalu. Penayangan film dilanjutkan di beberapa kota di Indonesia dan Australia seperti di Surabaya, Tangerang, dan Canberra. “Diharapkan melalui film pendek yang ditayangkan di acara ini mahasiswa-mahasiswi Ubaya lebih peka terhadap keadaan dan kondisi sekitar terutama dalam bidang sosial,” ujar Inge Christianti, S.S., M.Hum.Rights Prac., selaku peneliti Pusham Ubaya. (RE5,jr)