4 Oktober 2019 silam, Universitas Surabaya (Ubaya) kedatangan tamu istimewa. Sebanyak 25 siswa-siswi kelas 2 SMA yang berasal dari SMAS Budi Bakti Samarinda menjejakkan kaki di Ubaya. Mereka diajak berkeliling ke berbagai fasilitas yang ada di Ubaya, salah satunya adalah Laboratorium Telecommunication Networks Design (TND) yang terletak di TB lantai 3. Mereka juga diajak berkeliling ke Restoran milik Hospitality Club (Hi-Club) Ubaya yang terletak di FG lantai 4.
“Selamat datang di Ubaya,” sambut Susilo Wibowo, S.T., M.Eng., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro. Ia pun menyapa kehadiran siswa-siswi dengan ramah. Ia pun menjelaskan mengenai apa itu Teknik Elektro, termasuk berbagai fasilitas yang diperoleh mahasiswa yang studi disana. “Kalau mahasiswa mengambil Jurusan Teknik Elektro, setidaknya ada sertifikasi satu kali yang dia peroleh,” tukasnya. Ia mengacu pada keberadaan trainer sertifikasi MikroTik yang ada di Teknik Elektro Universitas Surabaya. Hal ini membuat Ubaya diakui sebagai Licensed MikroTik Academy. Ya, MikroTik telah bekerjasama dengan Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik semenjak April 2015 silam.
Tidak berhenti disitu, siswa-siswi pun diajak berkeliling ke Restoran milik Hospitality Club (Hi-Club). Hi-Club adalah salah satu club yang didirikan oleh Konsentrasi Manajemen Layanan dan Pariwisata milik Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya. Dalam kesempatan ini, mereka diberi penjelasan oleh Fitri, salah seorang mahasiswi yang tergabung dalam Hi-Club. Fitri menjelaskan aktivitas yang dilakukan oleh Hi-Club. “Untuk latihan praktek manajemen restoran, kita harus buka cafe disini,” tukasnya.
Kedua pengalaman ini dipandang positif oleh pihak SMAS Budi Bakti Samarinda. “Kelengkapan fasilitas yang ditawarkan sangat memadai bagi mereka yang memilih untuk terjun dalam bidang tersebut,” tukas Ika Nur Ini, S.Pd., Kepala Sekolah SMAS Budi Bakti Samarinda. Ia pun mengapresiasi hal tersebut, mengingat siswa-siswi kelas 11 memang sedang dalam proses pengarahan jurusan kedepan. Rajni salah satu siswi kelas 11 IPA ini mengaku terkesan dengan fasilitasnya. “Iya, lengkap. Banyak dan mahal-mahal. Kalau mau belajar, kebutuhannya mencukupi sekali,” tambahnya. Berbekal pengalaman ini, pihak SMAS Budi Bakti pun berharap bisa menjalin kerja sama yang lebih dalam dengan Ubaya. (sml)
