Board Game Minimalkan Dampak Gadget hayuning September 30, 2019

Board Game Minimalkan Dampak Gadget

SURABAYA – Board game yang tengah menjadi tren di masyarakat mampu menjadi solusi atas dampak buruk gadget. Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) Robert Surya Nata menciptakan permainan yang melatih kekompakan dan kerja sama tim. Imbasnya tentu mengurangi sisi negatif penggunaan gadget.

Mahasiswa teknik informatika tersebut membuat board game Survival Land. Permainan itu mengajak pemain untuk bisa bertahan hidup di alam bebas. Para pemain diajak bekerja sama dalam bertahan hidup di alam terbuka. Caranya, membuat rute perjalanan yang tepat hingga mencapai garis finis secara bersama-sama. ‘Kebanyakan menggunakan gadget membuat generasi milenial menjadi pribadi individual, egois, dan cenderung antisosial,’ katanya.

Karena itu, dengan pemain board game karyanya, para pemain mau tidak mau harus menjalin komunikasi yang baik agar bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan. ‘Dengan begitu, generasi milenial diharapkan lebih mudah bersosialisasi dan peduli dengan lingkungan. ‘Mereka bisa bermain bersama karena permainan ini didesain untuk itu,’ ucapnya.

Berbeda dengan board game pada umumnya, pemenang dalam permainan tersebut bukan individual, tetapi tim atau berkelompok. Dalam bermainan itu, pemain seolah menjadi sekelompok anak dari abad ke-22 di dunia masa lalu. Mereka pun harus menghadapi banyak kendala. Termasuk bencana alam. Untuk menyelamatkan diri, pemain harus bisa menemukan rute jalan keluar.

‘Bencana alam tersebut juga membuat pemain lain terluka dan perjalanan terganggu. Nah, di situ pemain yang memiliki kemampuan masing-masing harus saling membantu,’ jelasnya.

Robert mengatakan, pemain bisa berperan sebagai path fixer untuk membuka jalan yang terkena bencana. Di antaranya, longsor dan pohon tumubang. Kemudian, petugas medis bertugas menyembuhkan diri sendiri atau pemain lain yang terluka akibat bencana. Path finder memiliki kemampuan melihat rute jalan yang ingin dibuka dengan jarak dua kartu di depannya. ‘Permainan ini dimainkan dengan durasi 30-60 menit. Pemainnya tiga hingga enam orang untuk usia 18 tahun keatas,’ paparnya. (ayu/c15/ady)

Sumber: JawaPos, 24 September 2019