Pelatihan Kepemimpinan-Leader Memang Harus Tahu, Tetapi Jangan Sok Tahu hayuning September 19, 2019

Pelatihan Kepemimpinan-Leader Memang Harus Tahu, Tetapi Jangan Sok Tahu

Universitas Surabaya memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga kualitas. Hal ini terlihat dari seberapa gencar Ubaya memberi pelatihan bagi Sumber Daya Manusia yang ada di Ubaya, salah satunya adalah “InHouse Training Professional Leadership Program’” yang diadakan 12-20 Agustus 2019 silam. Training yang dilakukan ini berkolaborasi dengan Dale Carnegie Indonesia, salah satu lembaga leadership terbaik yang ada di dunia. Training ini diperuntukan untuk pejabat struktural di dalam Ubaya dan dibagi menjadi tiga kloter, kloter pertama 12-13 Agustus, 14-15 Agustus, dan 19-20 Agustus. Sebanyak 60 orang pejabat struktural yang mendapat kesempatan memperoleh pelatihan ini.

“Besar harapan kami supaya bapak ibu bisa membawa masing masing tim sesuai tujuan Ubaya,” tutur Dr. Noviaty Kresna Darmasetiawan, S.Psi., M.Si., CBC., selaku Wakil Rektor 2 Ubaya. Training ini merupakan sesi lanjutan dari sharing forum pejabat struktural yang diadakan April lalu. Dalam acara tersebut, Direktorat SDM Ubaya selaku pemrakarsa, mendapat banyak masukan mengenai kebutuhan-kebutuhan para pejabat struktural. “Kurikulum dan pelatihan Dale Carnegie ini sudah disesuaikan dgn kebutuhan Ubaya. Lewat forum tersebut diperoleh info bahwa secara hardskill mereka (pejabat struktural) tidak memiliki kendala,” tutur Yasasi Narestifury, S.Psi., selaku Manajer Pengembangan Sumber Daya Non Dosen.

Yang dibahas cukup beragam, salah satunya adalah pertanyaan yang ditanyakan oleh Khomarul Alkarimah, S.E., M.M., selaku Manajer Administrasi Fakultas Hukum mengenai “Apakah munculnya perasaan ‘merasa lebih tahu’ atau ‘merasa lebih pintar’ menjadi sebuah kendala?” Petroes Julianto selaku trainer dari Dale Carnegie menjawab bahwa itu bukan hal yang sepenuhnya salah. “Leader memang harus lebih tahu, tetapi kalau merasa tahu harus diconfirm supaya tidak sok tahu,” paparnya. Petroes menekankan pentingnya seorang leader untuk mengcrosscheck pemikiran anak buahnya, sebab orang seringkali memiliki pemikiran dan tujuan yang berbeda dalam sebuah tim. (sml)