Surabaya – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, generasi muda Indonesia harus bersiap untuk menghadapi era perdagangan bebas. Pada era tersebut, semua produk dari seluruh dunia bisa masuk ke Indonesia dan begitu pula sebaliknya.
Artinya, generasi muda Indonesia akan bersaing dengan pemuda di seluruh dunia, bukan lagi bersaing dengan sesama daerah di Indonesia.
‘Makanya kita harus persiapkan diri kita untuk menjadi tuan dan nyonya di negeri kita sendiri, tidak hanya jadi penonton di negeri sendiri,’ ujar Risma, Sabtu (14/9/2019) saat menjadi pembicara dalam acara Ministry of Finance Festival (MOFEST) 2019 yang digelar oleh Kementerian Keuangan.
Ia menuturkan, untuk menyiapkan generasi muda berkualitas, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah menyiapkan berbagai program di antaranya pejuang muda yang menjadi wadah bagi para generasi muda untuk belajar dan berlatih mengembangkan wirausaha. Para peserta pejuang muda ini dilatih setiap minggu di Kaza Mall.
‘Mereka mendapatkan pendampingan wirausaha mulai awal merintis hingga memasarkannya. Mereka juga dilatih oleh Facebook untuk memasarkan usahanya lewat online,’ kata dia.
Risma mengatakan, Pemkot Surabaya sudah menyediakan koridor di Gedung Siola yang dilengkapi berbagai fasilitasnya. Di tempat itu, para pelaku usaha rintisan berkumpul. Bahkan, koridor itu menjadi kantor bagi mereka untuk mengembangkan usahanya.
‘Silahkan datang ke situ dan manfaatkan itu gratis,’ ujar dia.
Ia menuturkan, Pemkot Surabaya juga menyediakan berbagai macam beasiswa yang bisa dinikmati oleh warga kurang mampu. Para penerima beasiswa itu tidak hanya diberikan bantuan biaya kuliahnya, tetapi juga diupayakan untuk bisa bekerja selepas lulus kuliah.
‘Kita kerja sama dengan Ubaya jadi setelah mereka lulus kuliah bisa langsung kuliah, ada pula kita beasiswa pilot dan pramugari yang bekerjasama dengan Citilink mereka langsung bisa kerja setelah lulus,’ kata dia.
Oleh karena itu, dia memastikan tidak ada alasan lagi untuk tidak berhasil selama mau berusaha. Hal itu terutama di bidang wirausaha yang pasarnya sangat luas. Bagi Risma, selama memiliki produk yang bagus dan tidak ada penundaan maka tidak perlu khawatir produk tidak laku.
‘Jadi, tidak usah takut untuk membuka usaha, jika jatuh bangkit lagi, jatuh lagi bangkit lagi, sampai suatu ketika jatuh itu tidak berani kalian jatuhi,’ tutur dia.
Pada kesempatan itu, Risma juga membagikan trik agar berhasil menghadapi era 4.0. Ia menuturkan, era tersebut merupakan era kolaborasi atau kerja sama. Oleh karena itu, dia meminta kepada generasi muda yang hadir untuk tidak pernah menutup diri tapi harus membuka diri dari kondisi apapun.
‘Kuncinya harus membuka diri kita, jangan mentang-mentang anak Biologi lantas tidak mau bergaul dengan anak Fisika, itu kurang tepat. Setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, maka tutupilah kekurangan itu dengan belajar dan kerja sama dengan orang lain,” ujar dia.
Ia pun mengapresiasi acara yang digelar Kementerian Keuangan. Menurut dia, semua pihak memang harus mengingatkan anak muda supaya siap bersaing di masa yang akan datang.Harapannya generasi milenial bisa mencuri start untuk menyiapkan diri menghadapi masa depan.
‘Karena pertempuran ke depannya akan sangat luar biasa, persaingannya bukan hanya dengan anak Surabaya, tapi seluruh dunia, sehingga mereka butuh kerja keras dan sebagainya untuk menghadapi itu,’ tutur dia.
Sumber: Liputan6.com