Kreasi Es Krim dan Yoghurt dari Ubi Ungu, Ciptakan Produk Unggulan Daerah hayuning August 13, 2019

Kreasi Es Krim dan Yoghurt dari Ubi Ungu, Ciptakan Produk Unggulan Daerah

Pengabdian untuk masyarakat merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai dosen Ubaya. Pada tahun 2019, sekitar 13 proposal pengabdian multi tahun lolos tahap seleksi dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti). Proyek Kemitraan Wilayah Desa Wisata, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto adalah salah satunya. Sekitar 30 wanita paruh baya berseragamkan putih dan berhijab hitam datang ke Gedung TG lantai 4, tanggal 31 Juli 2019 silam. Mereka ini berasal dari Desa Selotapak, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, salah satu desa dari wilayah binaan Desa Wisata tersebut.

Ruth Chrisnasari, S.TP., M.P., selaku Kepala Laboratorium Purifikasi dan Biologi Molekuler Fakultas Teknobiologi menjadi pelatih pembuatan kreasi ubi ungu. Ruth melatih ibu-ibu ini untuk membuat es krim dan olahan yoghurt berbahan dasar ubi ungu. Olahan Yoghurt dan Es Krim ini dipilih karena kaya manfaat. “Antosianin dalam ubi ungu berperan sebagai antioksidan. Bagus sekali untuk pencegahan kanker,” tutur wanita berkacamata ini. Melalui proses pelatihan ini, Ruth mengarahkan pada produk olahan yang kaya manfaat, tidak hanya sebagai oleh-oleh khas wilayah desa Selotapak namun juga berdampak baik bagi kesehatan konsumen.

Pemilihan Ubi pun tidak didasari oleh keinginan semata, namun berdasarkan permasalahan yang ada di masyarakat. “Ketela itu kan kalau panen raya bisa jatuh harganya sampai 700 per kilo,” tutur Utomo S.S., selaku Manajer Administrasi Pengabdian di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Surabaya. Utomo berpendapat dengan adanya produk olahan ini akan meningkatkan nilai jual untuk masyarakat di Trawas.

Hal ini pun sejalan dengan tujuan awal tim Proyek Kemitraan Wilayah. “Memang fokus mengembangkan potensi yang ada di desa dan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya bisa pertanian,” tutur Endah Asmawati, S.Si., M.Si., tutur dosen Teknik Informatika yang juga adalah Ketua Tim Proyek Kemitraan Wilayah Desa Wisata, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto ini. Endah pun berpendapat bahwa pelatihan ini mampu membuat hasil pertanian menjadi produk unggulan daerah. “Harapannya setelah embrio wisata ini ada, masyarakat diharapkan bisa mengembangkan potensi tersebut berdasarkan pengetahuan yang diberikan oleh tim. Sehingga Selotapak bisa lebih dikenal masyarakat,” tutupnya. (sml)