SURABAYA- Kuota beasiswa gratis kuliah dan mendapatkan jaminan untuk langsung bekerja bertambah. Bila sebelumnya hanya 80 mahasiswa, tahun ini ada tambahan hingga 104 mahasiswa. Beasiswa itu merupakan kerja sama antara Pemkot Surabaya, Universitas Surabaya, serta 14 perusahaan di Surabaya dan sekitarnya.
Kemarin siang (24/6) penandatangan kerja sama itu dilakukan di aula Balai Kota Surabaya Lantai 2. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Rektor Ubaya Benny Lianto, dan perwakilan 14 perusahaan hadir. Pemkot menanggung biaya pendidikan mahasiswa yang diterima, sedangkan Ubaya mendidik para mahasiswa tersebut, sementara perusahaan itu menerima para mahasiswa setelah lulus dari program D-3.
Pendaftaran beasiswa itu sudah dimulai dan akan ditutup pada 12 Juli. Kriteria yang diterima adalah warga Surabaya, melampirkan hasil ijazah, surat hasil ujian nasional, fotokopi rapor, dan usia pendaftar maksimal 22 tahun, serta berasal dari keluarga kurang mampu.
Risma menuturkan, meningkatkan SDM warga Surabaya itu termasuk pekerjaan yang berat. Beda halnya dengan peningkatan infrastruktur. Yang diperlukan hanya pendanaan yang besar. ‘Makanya kalau ada anak Surabaya yang tertangkap, selalu kami cari persoalan di baliknya,’ ujar Risma.
Benny Lianto menuturkan, beasiswa tersebut memang termasuk model baru yang benar-benar mengaplikasikan konsep link and match. Selama ini beasiswa hanya untuk pendidikan hingga lulus. Tapi setelah itu, mahasiswa tersebut diminta untuk mencari pekerjaan sendiri. ‘Konsepnya bagus,’ kata dia. (jun/c6/ano)
Jawa Pos, 25 Juni 2019
