Mengurai Lapisan Bumi lewat Nature Box fadjar May 2, 2019

Mengurai Lapisan Bumi lewat Nature Box

SURABAYA ndash; Media pembelajaran kreatif sangat digemari pelajar. Selain siswa lebih mudah paham, belajar dengan media kreatif benar-benar mengasyikkan. Rasanya seperti bermain.

Mahasiswa Teknik Industri Universitas Surabaya (Ubaya) men ciptakan alat peraga pembelajaran untuk siswa SMA. Beragam jenis peraga tersebut di pamerkan
di Ruang Serbaguna Fakultas Psikologi Ubaya kemarin (25/4). Total, ada delapan alat peraga.

Salah satu yang menarik adalah nature box, alat peraga pem be lajaran untuk mata pelajaran geo grafi yang membahas lapisan bumi. Inovasi tersebut diciptakan oleh mahasiswa teknik industri. Mereka adalah Rahman Adi Candra, Adhi Rangga Imam R., Bob Sebastian, dan Kelvin Jorgi Changga Wisesa.

Candra mengatakan, nature box menjelaskan lapisan-lapisan bumi. Ada empat lapisan. Yakni, lapisan kerak bumi, mantel bumi, inti luar bumi, dan inti dalam bumi. Media pembelajaran pun didesain penuh warna.

”Kami menggambarkannya seperti bumi bulat. Bagian bumi diambil, lalu disimulasikan dalam lapisan-lapisan bumi,” katanya. Untuk memudahkan belajar siswa, setiap lapisan nature box di lengkapi tombol suara. Jika di pencet, keluar suara yang menerangkan setiap bagian lapisan bumi. Selain itu, terdapat cahaya di setiap lapisan bumi. ”Jadi lebih mudah dan menarik waktu mem pelajari lapisan bumi,” ujarnya.

Candra yang merupakan mahasiswa semester VI mengatakan, sebelum membuat inovasi, timnya melakukan survei ke sekolah. Saat itu timnya mengunjungi SMAN 1 Gedangan. Setelah berkonsultasi dengan guru geografi, tim membuat konsep produk. ”Awalnya, ada tiga hal dalam pem belajaran geografi.

Diantaranya, gunung meletus, lapisan tanah di setiap daerah, dan lapisan bumi. Kami mengambil materi lapisan bumi,” katanya. Model media pembelajaran dibuat menarik. Penuh warna. Alat peraga itu dibuat dengan de sain bisa diraba dengan tangan, dilihat dengan mata, dan dilengkapi efek suara untuk pen jelasan.

”Guru geografi memang membutuhkan alat peraga. Belum ada alat peraga untuk materi lapisan bumi,” ujarnya. Candra menambahkan, banyak guru yang tertarik. Bahkan, beberapa guru ingin menggunakannya sebagai media di sekolah masing-masing.

Dosen pembimbing dan tim skenario Teknik Industri Ubaya Yenny Sari mengatakan, pameran alat peraga pembelajaran tersebut merupakan salah satu kegiatan mata kuliah kerja praktik 1. Seluruh mahasiswa diharapkan memahami aplikasi dan konteks teori. ”Mahasiswa juga bisa menerapkan beragam mata kuliah untuk kerja praktik kali ini,” ujarnya. (ayu/c11/roz)

Jawa Pos, 5 Mei 2019