Jumat, 8 Februari 2019 terlihat puluhan mahasiswa Program Studi Design Fashion and Product Lifestyle Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) memenuhi ruang PE 4.3. Secara antusias, mahasiswa turut menyaksikan peresmian ‘Singer Creators Centre’ yang merupakan hasil kerjasama FIK Ubaya dengan PT. Wijaya Mapan Abadi (SINGER) sebagai penyedia fasilitas mesin jahit. Terdapat 10 unit mesin jahit tipe Heavy Duty 4423, yang diberikan langsung oleh Edhi Yuwono selaku Direktur SINGER kepadaDekan Fakultas Industri Kreatif, Dr. Dra. Amelia, M.T.
“FIK Ubaya dan Singer memiliki visi yang sama, yaitu ingin mengembangkan dunia fashionkhususnya di Surabaya. Kami berharap kelas ini dapat melengkapi fasilitas mahasiswa Ubaya, apalagi SINGER merupakan salah satu merek mesin jahit yang paling lama,” ujar Amelia. Selain fasilitas yang lengkap, ‘Singer Creators Centre’ menampilkan desain ruangan yang menarik dan penuh warna. Terdapat tulisan ‘Sewing is not a Hobby, It’s a way of life’ di tengah ruangan yang berarti menjahit tidak hanya sekedar hobi, tapi merupakan gaya hidup.
“Sekarang individu melihat pakaian tidak hanya sekedar untuk digunakan, tapi sebagai simbol apa yang ingin ditunjukkan. Pakaian juga merupakan bagian dari budaya. Jika dulu orang tua menjahit itu sebagai hobi, tapi sekarang bisa memberikan peluang karir bagi anak muda, “ jelas Amelia mengenai makna tulisan tesebut.
Dalam sambutannya, Direktur Singer mendorong agar mahasiswa menyukai keterampilan menjahit. “Saya lihat budaya menjahit semakin luntur karena dianggap tidak mudah, tren dan modern. Banyak yang membeli pakaian merek internasional yang langsung dapat digunakan. Padahal apabila individu bisa memproduksi pakaian, tas dan pelengkapannya sendiri, itu akan membantu perekonomian Negara,” kata Edhi Yuwono.
Setelah penandatanganan kerjasama, mahasiswa FIK dapat mencoba langsung mesin jahit yang tersedia. Salah satunya adalah mahasiswa Program Studi Design Fashion and Product Lifestyle, Zefanya Vincentia. “Saya senang dengan fasilitas baru yang ada, apalagi latar belakang saya dari SMK Tata Busana dan suka menjahit. Mesin yang disediakan juga high speed, motifnya bervariasi, canggih dan bisa memproduksi banyak”, ungkap mahasiswa angkatan 2017 ini. (rh)
