Surabaya Timur Punya Potensi Besar fadjar February 20, 2019

Surabaya Timur Punya Potensi Besar

Prita Ayu Kusumawadhany SE MM

(Pengamat Pariwisata Universitas Surabaya)

Saya sudah mendengar rencana Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya terkait pengembangan wilayah di Surabaya Timur sejak 2016. Dalam waktu yang tidak singkat, mereka sebenarnya sudah menyiapkan dengan baik. Pelan memang, tapi pasti.

Saya melihat progresnya pun tampak dari waktu ke waktu. Itu bisa dilihat dengan membandingkan daerah kawasan wisata di Kenjeran dan Bulak beberapa tahun lalu dengan saat ini. Perbedaannya sudah cukup signifikan. Hanya saja, dampaknya mungkin belum sampai bisa dirasakan masyarakat secara luas.

Kalau bicara soal objek wisata, potensi di Surabaya Timur sebenarnya besar. Daya tarik mencakup beberapa faktor. Pertama, sumber daya alam di sana sudah cukup mendukung: ada pantai walaupun kurang bersih. Kondisi kurang bersih ini secara teknis sedikit demi sedikit dapat diperbaiki.

Kedua, ada atraksi wisata yang cukup hidup. Contohnya, festival layang-layang dan perahu layar yang sudah beberapa kali diadakan. Saya melihat kegiatan itu cukup menyita perhatian masyarakat. Meskipun setelah even itu selesai, kondisi di sana kembali sepi.

Di sana juga ada Sentra Ikan Bulak sebagai toko oleh-oleh untuk mendukung kebutuhan wisatawan yang datang. Sentra itu diisi banyak penduduk asli yang memang keluarganya bermata pencaharian utama sebagai nelayan. Mereka mengelola sendiri hasil laut yang didapat dan dijajakan di sana dalam bentuk olahan.

Di lantai atas jga ada tempat makan-minum. Memang harus diakui, kehadiran keduanya belum maksimal. Kondisi sosial di wilayah Bulak dan Kenjeran juga cukup baik. Kesehatan penduduknya yang memang unik bisa dikenalkan sebagai wisata. Di sana, kita bisa melihat kegiatan nelayan dan pengolahan hasil laut yang didapat sebelum dijual. Perkampungan di sana juga sudah tertata baik, misalnya dengan menjadi kampung warna-warni.

Kini, kita tinggal menunggu bagaimana pemerintah bekerja sama dengan masyarakat dan swasta untuk bisa me-rebranding seluruh potensi yang ada menjadi kesatuan. Sehingga, wisatawan datang ke Surabaya Timur tidak sekedar ingin melihat Jembatan Suramadu. Tapi juga datang ke area di sana yang notabene juga bisa menjadi akses untuk menuju Jembatan Suramadu.

Untuk itu, pemerintah sebenarnya harus memanfaatkan momentum. Dibukanya kembali Jembatan Suroboyo, Sabtu (16/2) bisa menjadi momentum. Di masa ini, ketika ada daya tarik yang berpotensi menjadi viral, momen-momen seperti ini harusnya segera ditangkap dengan kemajuan digital. Misalnya, sekaligus meluncurkan kembali kawasan itu melalui berbagai macam platform digital media.

Perlu juga kesadaran warga untuk mendukung upaya pemerintah. Hadirnya Sentra Ikan Bulak seharusnya bisa mereka manfaatkan dengan meningkatkan kualitas produk. Tidak sekedar bergantung kepada pemerintah untuk pemasaranya. Kesimpulannya, potensi pengembangan wisata di daerah Surabaya Timur itu sangat besar. Semua daya tarik wisata sudah siap. Tinggal melihat kesiapan warga untuk me-rebranding secara lebih kuat. Dan tentunya, ini butuh investasi yang besar.