FH Ubaya Ajak Calon Penerus Bangsa Pahami Hukum fadjar February 6, 2019

FH Ubaya Ajak Calon Penerus Bangsa Pahami Hukum

Senin, 28 Januari 2019, Ubaya kedatangan tamu-tamu cilik nan-kompak. Berseragamkan baju warna merah, setidaknya seratus siswa-siswi SD berkunjung ke Ubaya jam Sembilan pagi. Mereka adalah anak-anak SD kelas 5 dari SD Cita Hati Surabaya. Mereka datang berkunjung untuk mendapatkan edukasi mengenai pentingnya hukum, dan melihat langsung proses sidang semu yang diberikan oleh teman-teman mahasiswa fakultas Hukum. “SD Cita Hati memang selalu mengajak siswanya ke FH untuk menambah pemahaman tentang hukum. Di Fakultas Hukum Ubaya memang ada kelompok dosen pidana yang concern tentang hak-hak anak, itulah yang melatarbelakangi lahirnya acara ini,” ucap Dr. Suhartati, S.H., M.Hum., selaku kepala lab hukum pidana.

Acara ini terbagi dalam dua sesi, sesi pertama adalah proses pemberian materi mengenai hukum, terutama soal Cybercrime, lebih-lebih soal UU ITE. Proses pemberian materi ini sangat dinikmati oleh anak-anak, terbukti dari banyaknya pertanyaan kritis yang dilontarkan oleh anak-anak. “Mereka ini sangat kritis ya, bibit-bibit muda yang punya hasrat tinggi untuk mengetahui hukum,” tutur Dr. Elfina Lebrine Sahetapy, S.H., LL.M., selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum yang juga berproses sebagai salah satu pengajar. Elfina mengaku kaget melihat betapa kritisnya anak-anak yang rata-rata baru berumur 10 tahun ini. Hal senada pun diungkapkan oleh Dr. Go Lisanawati, S.H., M.Hum., selaku salah satu pengajar. “Iya, ketika menjelaskan kepada anak-anak harus dengan bahasa yang sederhana. Bahkan anak-anak ini menanyakan kata-kata seperti: ‘Apa itu hak?’ kan jadinya saya harus memformulasikan,” tutur Wakil Dekan I Fakultas Hukum ini sambil tertawa. Materi yang diberikan berkutat seputar UU ITE karena betapa terbukanya akses anak-anak terhadap internet di era sekarang.

Setelah selesai mendengarkan pemaparan materi, anak-anak diajak menuju Moot Court untuk melihat sidang semu yang dipaparkan oleh Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Pidana Fakultas Hukum Ubaya. Kasus yang dibawakan berbicara soal body shaming. “Bagus sekali tadi. Di kelas pun dosen membahasakan dengan sederhana jadi anak-anak bisa paham. Memang hal ini sangat diperlukan supaya anak-anak menjadi sadar hukum, terlebih lagi untuk menjaga diri mereka sendiri dan menjaga cara mereka memperlakukan orang lain,” tutur Joke Limanu Wirhaspati, S.Pd., M.M., selaku Wakil Kepala Sekolah SD Cita Hati. Harapan senada pun dituturkan oleh jajaran dekanat Fakultas Hukum. Elfina berharap bahwa pemahaman hukum yang baik akan membuat anak-anak ini patuh terhadap hukum, sementara Go berharap bahwa anak-anak ini mampu menjadi generasi penerus yang sadar akan hak dan kewajibannya. “Fondasi negara hukum ini ada di tangan mereka,” tutup Go di akhir wawancara. (sml)