Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar upacara bendera untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-90 Senin, 29 Oktober 2018 di Halaman Perpustakaan Universitas Surabaya. Pada moment upacara Sumpah Pemuda kemarin, Ubaya juga memberikan beasiswa kepada 2000 lebih mahasiswa serta pemberian beasiswa dari Ikatan Alumni Ubaya (IKA Ubaya) bagi mahasiswa yang terkena bencana gempa dan tsunami Palu, Singgih dan Donggala.
Upacara ini diikuti seluruh pegawai di lingkungan Ubaya dan mahasiswa Ubaya.Peringatan Sumpah Pemuda kali ini mengambil tema sentral “Bangun Pemuda Satukan Indonesia”. Tema besar didasari pada pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman,bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, demokratis dan mampu berkiprah pada zamannya, merawat kebhinekaan, serta tetap teguh mempertahankan NKRI dan Pancasila 1945.
“Kita semua berhutang budi kepada para tokoh pemuda tahun 1928 yang telah mendeklarasikan sumpah pemuda,” ujar Prof. Ir. Joniarto Parung, MMBAT, Ph.D. selaku Rektor Ubayasaat memimpin upacara.
Joniarto menekankan pesatnya perkembangan pada bidang teknologi dan informasi, diharapkan dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan dan pengaruh positif bagi mahasiswa Ubaya. Ibarat dua mata pisau yang berbeda, satu sisi dapat memberikan perkembangan dalam sumber daya manusia. Disisi lain perkembangan ini dapat memberikan dampak negatif yakni, pergaulan bebas, berita hoax, radikalisme dan ujaran kebencian.
Beliau berpesan, bagi mahasiswa Ubaya agar dapat menjadikan Ubaya sebagai universitas multicultur, pelopor menolak semua berita hoax dan ujaran kebencian di media sosial. Joniarto juga menghimbau pada tahun 2019 mendatang, Indonesia akan menggelar Pesta Demokrasi untuk memilih dan menentukan pemimpin. Diperlukan peran dan keatifan pemuda dalam mensukseskan pesta demokrasi ini. (ee)
