Workshop Internasional Membahas Keselamatan Pasien fadjar September 17, 2018

Workshop Internasional Membahas Keselamatan Pasien

Fakultas Farmasi Ubaya menggelar Workshop International Conferences on Medication Safety 2018, pada tanggal 23- 25 Agustus 2018 di Wyndham Hotel Surabaya.Workshop internasional ini membahas secara khusus mengenai keselamatan pasienyang merupakan suatu rangkaian sistem bagi pasien yang meliputi identifikasi dan pengelolaan risiko pasien.

Kegiatan ini diikuti oleh Asosiasi Profesi Apoteker, Dinas Kesehatan Surabaya, dokter keselamatan pasien dan simpatisan dari perwakilan apoteker.Peserta juga mempelajari lebih dalam implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya terjadi.

“Farmasi tidak hanya berorentasi pada produk, tetapi juga pada pasien. Maka imptek pada keselamatan pasien merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama,”ujar Dr. Agnes Nuniek Winantari S.Si, M.Si., Apt.

Beberapapembicara internasionalyang hadir antara lain,Prof. Dr. B (Bob) Wilffert, Netherlands, Prof. Jagat R. Kanwar, Australia, Srinivas Tipparaju, Assoc. Prof. USA, Dr. Drs. Antonius Adji Prayitno Setiadi M.S., Apt, Indonesia, Mohd Makmor Bakry, Assoc. Prof. Dr. Malaysia, Prof. Dr. Dr. Herkuntanto Sp. F (K), SH FALCM, head of the national committe for hosipital patient safety.

Turut hadir pulaDr. Dr. Kohar Harisantoso, Sp. An. KIC. KAP. Head of Est Java Provincial Health Office Indonesia, Yin Wang, Ph. Pediatric Clinical Pharmacist People’s Republic of China, Dra. Endang Budiarti, M.Pharm, Apt, Clinical Pharmacist Bethesda Hospital DI Yogyakarta Indonesia dan Renly Lim, M.Pharm., PhD ,Australia.

Agnes mengatakan Farmasi mengambil banyak peran bagi keselamatan pasien. “Apoteker perlu komunikatif dalam membangun komunikasi bersama pasien. Pada penggunaan obat tertentu, apoteker harus mampu menjelaskan manfaat dari obat yang sedang dikonsumsi.”

Peran apoteker untuk mengembangkan budaya keselamatan pasien menjadi sangat sulit ketika sikap dan perilaku yang membuat staf enggan belajar. Maka keterlibatan apoteker yang berada dirumah sakit maupun lembaga tertentu harus mampu menjadi jembatan penghubung konseling bagi pasien.

Prof. Dr. Dr. Herkuntanto Sp. F (K), SH FALCMselaku Head Of The National Committe for Hosipital Patient Safety menjelaskanmengenai kesalahan penggunaan obat akibat tidak adanya penjelasan mengenai cara mengkonsumsi obat oleh apoteker. Pada kasus seperti ini, rumah sakit harus bertanggung jawab. Makadari itu, diharapkanperan Asosiasi Apoteker Indonesia dapat meminimalisir manajemen resiko keselamatan pasien. (ee)