SURABAYA ndash; Beragam kostum daur ulang diperagakan para mahasiswa di depan Savana Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) kemarin (4/6). Mereka berkeliling di halaman kampus sekaligus berkampanye tentang kerusakan ling kungan. Kegiatan tersebut dilaksanakan sekaligus untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh hari ini.
Salah satunya, kostum gajah dengan belalai yang terpotong. Kostum tersebut dibuat untuk merepresentasikan isu anak gajah betina yang belalainya dipotong pemburu liar di Lampung. Peristiwa itu pun menyita perhatian dunia.
Afinda Hari Wahyudi, salah seorang anggota tim desainer, menyatakan bahwa ide tersebut terinspirasi dari baby Erin, seekor bayi gajah betina, yang menjadi korban pemburu liar. Melalui kostum itu, dia beserta tim ingin berkampanye kepada masyarakat agar bersama-sama melindungi gajah yang kini masuk kategori satwa langka. ‘Kami berharap tidak ada lagi perburuan liar di Indonesia. Gajah adalah satwa yang harus dilindungi dan dilestarikan,’ katanya.
Dalam pembuatannya, Afinda dan rekannya menggunakan 100 persen bahan daur ulang. Mulai kerangka besi bekas, helm yang tidak terpakai, kertas semen bekas, bubur kertas, kertas gulung, hingga lem tembak yang dibuat seperti darah untuk belalai gajah. Setelah dibentuk, kerang kanya dikuatkan dengan semen agar lebih lekat. ‘Kurang lebih butuh waktu tiga sampai empat hari untuk pembuatan,’ ujar mahasiswa semester II jurusan desain manajemen produk dan desain fashion produk lifestyle itu.
Dosen Fakultas Industri Kreatif Ubaya Prayogo Widyastoto Waluyo menambahkan, desain produk daur ulang tersebut adalah bagian project mata kuliah nirmana. Setiap mahasiswa harus membuat desain produk dari bahan recycle. ‘Ini bentuk awareness dari mahasiswa terhadap isu kerusakan lingkungan. Kami juga ingin masyarakat mulai sadar bahwa lingkungan hidup kita sudah banyak yang rusak, baik air, darat, maupun udara,’ tuturnya. (ayu/c16/dio)
Jawa Pos, 5 Juni 2018