Pebisnis Properti Wajib Lirik Aplikasi Ciptaan Mahasiwa Ini fadjar November 28, 2017

Pebisnis Properti Wajib Lirik Aplikasi Ciptaan Mahasiwa Ini

Surabaya (beritajatim.com) – Ekaguna Gustiawan, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil menciptakan aplikasi pensimulasi berbasis Virtual Reality yang dapat mempresentasikan sebuah bentuk ruangan apartemen kepada calon pembeli.

Dengan aplikasi itu, pembeli bisa secara langsung melihat dan membayangkan interior yang berada dalam suatu ruangan.

Aplikasi canggih yang diciptakan sebagai tugas akhir (TA) dan dinamai ‘Good Room Architectual Visualization’ ini sangat membantu para developer atau pebisnis properti untuk menawarkan kepada calon pembelinya.

‘Biasanya pameran apartemen di beberapa pusat perbelanjaan tidak menyediakan showroom unit dan hanya replikanya saja. Untuk bisa memberikan kesan seperti berada di dalam apartemen kepada calon pembeli, alat ini sangat membantu pihak properti untuk mempresentasikan secara otomatis,’ terang Eka saat ditemui di kampusnya, Selasa (28/11/2017).

Mahasiswa Program Kekhususan Multimedia Ubaya ini menjelaskan, dalam aplikasi ciptaannya itu menampilkan 5 macam ruangan apartemen seperti ruang tamu, kamar tidur utama, kamar tidur tamu, kamar mandi, dan dapur.

‘Secara teknis, pemakaian aplikasi teknologi Virtual Reality (VR) ini pada dasarnya menggunakan 2 alat yaitu kacamata Virtual Reality dan smartphone. Langkah untuk memakainya, Smartphone yang telah diinstal program dimasukkan ke dalam kacamata VR dan langsung bisa digunakan,’ jelas Eka

‘Kelebihan lain, dalam ruangan apartemen bisa dilihat secara keseluruhan. Karena aplikasi ini dapat berputar 360 derajat, sehingga pengguna dapat melihat keseluruhan isi ruangan ketika berjalan memutar,’ paparnya.

Namun, tambahnya, dalam beberapa kesempatan, sebagian orang yang menggunakan kacamata VR dalam jangka waktu yang lama mungkin akan merasakan pusing ketika memakainya. Sehingga dibutuhkan alat pendukung lain berupa joystick controller. Alat ini sekaligus bisa digunakan untuk mengganti warna pada sofa, tekstur interior ruangan dan lantai, serta berpindah lokasi ruang di dalam apartemen dengan tipe luas 56m2.

‘Jadi User (pengguna) tidak perlu menggerakan kepala ketika ingin mengubah posisi ruangan pada aplikasi. Mereka dapat berpindah posisi, berganti ruangan atau mengganti warna dengan joystick controller,’ terang Eka.

Selain itu, alat VR box yang digunakan akan menentukan kualitas pengalamanan para pengguna. Eka menuturkan, semakin tinggi kualitas gear yang digunakan, maka motion atau gerakan yang dihasilkan pun akan semakin smooth (tidak patah-patah).

Hal ini juga dapat mengurangi motion sickness yang mendera para pengguna awam. Total dana yang dihabiskan untuk pembuatan tugas akhir ini sekitar kurang lebih 2 juta rupiah.

Eka mengungkapkan dalam pemrograman aplikasi menggunakan unreal engine 4 sebagai software yang terdapat dalam aplikasi tersebut dan pengerjaan membutuhkan waktu kurang lebih 1 tahun.

‘Saya mengerjakan tugas akhir ini, banyak trial and error juga. Awalnya menggunakan unity program lalu akhirnya berganti menjadi unreal engine agar memberikan hasil yang bagus,’ tandasnya.

Dosen pembimbing Njoto Benarkah, S.T., M.Sc. dan Ferdi Marcelinus Ferdinand, S.T. ini masih harus disempurnakan lagi untuk dapat ditawarkan ke pihak properti.

‘Aplikasi yang dibuat ini bagus dan berbeda dibandingkan dengan program-program aplikasi yang ada di appstore. Karena program yang bisa jalan secara otomatis tidak terlalu banyak. Tapi kedepan masih perlu penyempurnaan-penyempurnaan lainnya,’ terang Njoto. [ito/suf]