Mencari Solusi Obesitas Melalui Social Marketing fadjar October 16, 2017

Mencari Solusi Obesitas Melalui Social Marketing

Sebuah workshop bertajukSocial Marketing Masterclass Workshop, diadakanpada 26 September 2017 di Gedung PF lantai 6. Acara ini merupakan kerjasama dari pihak Australia Indonesia Institute, Griffith University,dan Fakultas Psikologi Ubaya. Mengusung tema Tackling Obesity In Indonesi, acara ini mengundang pembicara Dr. Denni Arli dari Griffith University Australia, Dr. Ide Bagus Siaputra dari Fakultas Psikologi Ubaya, Dr. Andre Pekerti dari University of Queensiand Australia, dan Professor Sharyn Rundle Thiele dari Griffith University Australia.

“Indonesia adalah salah satu negara dengan persentase obesitas tertinggi di kalangan masyarakatnya,” ujar Lina Natalya, S.Psi, M.Si., dosen di Fakultas Psikologi Ubaya yang juga bertanggung jawab sebagai panitia acara ini. Beliau menambahkan bahwa obesitas di Indonesia terjadi tanpa diskriminasi di semua kalangan sosial-ekonomi. Hal ini menjadi alasan diperlukannya penelitian yang lebih lanjut atas fenomena tersebut.

Sebagian besar seminar ini berbicara perihal faktor-faktor penyebab obesitas pada diri seseorang. Dr. Denni mengatakan “Orang-orang di Indonesia dibombadir oleh iklan-iklan, sehingga kalau ingin hidup sehat sangat sulit, karena compete with advestising.” Faktor lain seperti lingkungan keluarga juga bisa menjadi pemicu obesitas pada diri seseorang. Misalkan saja ketika masih kecil, seorang anak yang kelebihan berat badan akan dianggap sebagai anak yang lucu dan menggemaskan. Mereka berasumsi bahwa anak tersebut akan kurus secara otomatis seiring dengan bertambahnya usia.

Pola hidup yang bermasalah ini bisa dilawan dengan menerapkan Social Marketing, dalam bentuk iklan maupun kampaye tentang obesitas, kita harus bisa mengerti sasaran dan target dari iklan/kampanye tersebut, segmen masyarakat mana saja yang sering terkena obesitas itu yang diutamakan. Diharapkan setelah pemerintah ataupun swasta menerapkan Social Marketing, masyarakat bisa terbuka pikirannya untuk menjaga pola hidup mereka. (re1,re2)