GRESIK ndash; Saat ulang tahun ke-17 Februari lalu, Michella Viriolan Sorongan mendapat banyak kiriman rangkaian buket bunga. Sayang, hadiah dari teman-temannya itu tidak bertahan lama. Sebab, bunga layu. Karena itu, dia bersama sang kakak Janice Clorinda Sorongan terinspirasi membuat replika bunga atau bunga artifisal.
‘Sayang kalau buket bunga yang cantik cepat dibuang. Karena itu, kami ingin membuat yang awet dan tidak harus terbuang,’ katanya saat ditemui di rumahnya di kawasan Jalan Veteran kemarin.
Dia dan Janice pun berkreasi membuat buket bunga dari kertas tisu. Beragam jenis bunga seperti mawar, tulip, dan pom-pom dari kertas tisu dililitkan ke kawat sebagai tangkai bunganya. Menurut Janice, untuk membuat bunga mawar dan tulip, dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Sebab, kelopak bunga dibentuk dan direkatkan satu per satu ke kawat dengan pola yang konsisten. Jika tidak, mawar terlihat terlalu kuncup atau malah terlalu mekar. ”Beda sama pas bikin bunga pom-pom. Tinggal dilipat ke kawat dan langsung dibuka kertas tisunya, udah bisa jadi bentuk bunga,” papar alumnus manajemen pemasaran Universitas Surabaya itu.
Keduanya juga membuat buket bunga karakter. Misalnya, karakter tokoh My Melody dan Elmo. Pada jenis buket itu, ditambahkan kain flanel yang dibentuk menyerupai mata, hidung, hingga telinga. Untuk pembungkus bunga, mereka memanfaatkan kertas motif. ”Buat kado wisuda, ulang tahun, ataupun nikahan bakal lebih awet. Bisa disimpan terus. Waterproof dan gampang juga dibersihkan,” tutur Michella. (hay/c10/dio)
Jawa Pos, 1 Agustus 2017
