Surabaya,pl.net – Universitas Surabaya kembali mementaskan pergelaran seni budaya Wayang Kulit, yang sudah diakui UNESCO sejak 2003 silam. Mengundang dalang kondang Ki Anom Suroto, beserta putranya Ki Mohammad Pamungkas Prasetyo Bumi Aji.
Keduanya berduet membawakan lakon Gatotkaca Winisuda yang berarti Gatotkaca Diwisuda. Pergelaran ini diselenggarakan pada 17 September 2016 pukul 20.00 ndash; hingga 03.00 dini hari di lapangan Gedung Perpustakaan Kampus Tenggilis, Universitas Surabaya jln Raya Kalirungkut Surabaya.
Lakon Gatotkaca Winisuda dipilih karena kegiatannya bertepatan dengan dengan wisuda Ubaya yang dilaksanakan di pagi harinya. Suasana Pergelaran Wayang Kulit kali ini makin meriah berkat kehadiran pelawak Kirun cs sebagai bintang tamu. Selain melestarikan budaya Indonesia, pergelaran wayang kulit dipilih Rektor Prof. Joniarto Parung M.M.B.A.T., Ph.D dan Ketua Yayasan Anton Prijatno S.H, sebagai wujud syukur atas segala capaian di tahun terakhir ini.
Ubaya berhasil mendapatkan rata-rata akreditasi A, baik institusi maupun program studi, Ubaya sukses melakukan pembangunan gedung perkuliahan, pembangunan UPC [Ubaya Penanggungan Center] di Trawas, kantin dan beberapa ruang kegiatan kemahasiswaan serta pembukaan Fakultas Kedokteran.
“Ki Anom Suroto didapuk menjadi dalang pada pergelaran wayang kulit semalam suntuk di Ubaya ini karena beliau the best dalang Indonesia saat ini”, ungkap Guru Besar FBE Ubaya yang juga mantan rektor Prof. Drs. Ec. Wibisono Hardjopranoto, M.S. Ketua Paguyupan Dalang Indonesia, Sudarko Prawiroyudha banyak membantu dalam memfasilitasi antara Ubaya dengan dalang kondang, Ki Anom Suroto.
Prof. Wibisono juga menambahkan lakon Gatotkaca Winisuda dipilih karena pergelaran ini dilaksanakan sesaat setelah acara wisuda Ubaya. Selain itu, Gatotkaca merupakan tokoh wayang yang sejak muda sudah diangkat menjadi raja karena kepiawaiannya. “Tokoh pewayangan yang satu ini menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan yang selalu menelurkan anak-anak muda yang siap membangun bangsa,” kata Wibisono.
Sosok Gatotkaca yang mampu menjadi pemimpin di usia muda dan diharapkan mampu menginspirasi wisudawan Ubaya. Lulusan Ubaya mampu menjadi pemimpin muda yang dapat membangun masyarakat guna mewujudkan kesejahteraan dan kedamaian. “Harapannya, wisudawan meneladani sosok Gatotkaca yang berjuang keras hingga akhirnya gugur di peperangan,” ujarnya. pr/red/mwp
Sumber: https://www.pustakalewi.net